BKD Pelalawan Tunggu Hasil Pengumuman Panselnas

Written By Unknown on Kamis, 27 November 2014 | 23.24

PANGKALANKERINCI, GORIAU.COM - Tes Kemampuan Dasar (TKD) yang digelar oleh Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) pada penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Pelalawan telah usai digelar. Pelaksanaan tes dilaksanakan mulai 10-22 November lalu.
Disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pelalawan, Andi Yuliandri, Senin (24/11/2014), pihaknya posisinya hanya menunggu hasil dari TKD dari Panselnas.
"Tentunya setelah tes selesai tinggal pengumuman kelulusan. Namun yang berhak mengumumkan para peserta yang telah lulus dari passing grade itu adalah panselnas bukan kami," ujarnya.
Andi mengatakan, pihaknya akan segera menggesa ke Panselnas agar secepatnya dapat mengumumkan para peserta yang telah lulus dari passing grade ujian TKD kemarin itu.
Pasalnya, sambung Andi, pasca ujian TKD ini akan ada lagi ujian Tes Kemampuan Bidang (TKB) bagi peserta sebagai tahapan ujian selanjutnya.
"Jika Panselnas mengizinkan kami menggelar TKB ya akan kami laksanakan," tandasnya.
Andi menambahkan, dipastikannya pihaknya akan menggesa Panselnas untuk segera mengumumkan hasil ujian peserta yang lulus dari passing grade.(***)

- See more at: http://www.goriau.com/berita/pelalawan/tkd-penerimaan-cpns-2014-usai-digelar-bkd-pelalawan-tunggu-panselnas-umumkan-kelulusan.html

Sumber : Goriau.com

Mahasiswa Pertanyakan Pemotongan Dana Beasiswa

Written By Unknown on Selasa, 02 Agustus 2011 | 11.58

PELALAWAN – Mega Rukmana Dewi, mahasiswa asal Bandar Seikijang, Pelalawan, mempertanyakan pemotongan dana bantuan pendidikan bagi para  mahasiswa yang dianggarkan Pemkab Pelalawan melalui APBD. Pemotongan dilakukan oleh juru bayar pada Dinas Pengelolaan Kekayaan Keuangan Daerah (DPKKD) Kabupaten Pelalawan.
Menurut Mega, kepada detikriau.net, Selasa (02/8), pemotongan yang dilakukan sebesar Rp 50.000 dari dana
bantuan pendidikan yang disetujui Pemkab untuk  diterima para mahasiswa. Namun, saat dirinya  mempertanyakan pemotongan tersebut, oleh juru bayar, uamg yang dipotong, kemudian dikembalikan lagi. “Saat saya pertanyakan hal pemotongan tersebut, uangnya dikembalikan,” jelasnya. Dijelaskan, alasan pemotongan sendiri, menurut juru bayar tersebut adalah untuk biaya administrasi. Padahal, sepengetahuan dirinya, berbagai biaya adminstrasi dalam kegiatan masing-masing Satuan Kerja (Satker), sudah dianggarkan pemerintah dalam APBD.
Diungkapkan, bagi orang kebanyakan, dana sebesar Rp 50.000, mungkin tidak seberapa. Namun, bagi para
mahasiswa, dana tersebut tentu dapat digunakan untuk berbagai kegiatan perkuliahan. 
Kata Mega, pemotongan dana bantuan pendidikan bagi mahasiswa tersebut bukan hanya dirinya yang mengalaminya. Bahkan dari informasi sesama mahasiswa, pemotongan tersebut sudah lama dilakukan pihak DPKKD. Hanya saja, rekan-rekan mahasiswa tidak berani mempertanyakan pemotongan dana tersebut.


Sebagai pengurus Himpunan Mahasiswa Pelalawan (HIPMAWAN), Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat FKIP Unri dan Ikatan Pelajar Mahasiswa Pelalawan Bersatu (IPMPB), Mega meminta Pemkab Pelalawan untuk meluruskan aturan pemotongan tersebut hingga tidak terulang kembali.

Sementara itu, juru bayar bantuan dana pendidikan mahasiswa, Ayang yang ditemui detikriau.net di ruang kerjanya, mengaku tidak ada waktu untuk bertemu dengan alasan Sholat. Setelah dua jam berselang, ketika ditemui kembali, Ayang terkesan tidak menghiraukan kehadiran detikriau.net dan asyik duduk santai seraya bercerita dengan sesama pengawai di lingkungan DPKKD.   Kepala Dinas DPKKD yang akan dikonfirmasi di kantor Bupati juga tidak berhasil, karena sedang tidak berada di tempat. Berulang kali dihubungi melalui HP, tidak menjawab. SMS yang dilayangkan pun tidak dibalas.

Sumber : www.detikriau.net

Maraknya Praktek Pejualan BBM Bersubsidi Bagi Pengguna jerigen Di SPBU kawasan Simpang Pulai Ukui

Written By Unknown on Senin, 04 Juli 2011 | 20.35

Ukui - Kelangkaan BBM jenis Premium dan Solar Sering Terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dengan Nomor Seri 14.284.655 yang terletak di Simpang Pulai Kecamatan Ukui Pelalawan. Kelangkaan ini disebabkan pegawai SPBU melayani pembelian Solar dan Premium menggunakan Jerigen. Diduga Minyak tersebut diseludupkan Oleh Pihak Tertentu Untuk Keperluan Jual Ulang. Berikut Yang diungkapkan salah seorang Pelanggan Pengguna Jerigen yang berhasil kami Komfirmasi. Sutisno Warga Sp.3 Desa Air Mas Mengatakan sengaja Mengumpulkan minyak dan menimbunnya dirumah untuk kepeluan Jual Ulang. Dan masyarakat sekitar SPBU yang berhasil kami selidiki juga menyeludupkan Minyak besar-besaran untuk kepeluan jual ulang ketika SPBU mengalami Kelangkaan Minyak. Dan bukan itu saja pada saat Kelangkaan terjadi Maka Minyak Penjulan hingga 9.000-14.000 perliternya.

akibat Ulah Pegawai SPBU dan Penimbun Minyak BBM Bersubsidi ini kelangkaan minyak sering terjadi dan telah meresahkan masyarakat Umum. Parahnya hal ini justru tak dapat perhatian dari aparat setempat dan terkesan dibiarkan. Diduga Pegawai SPBU sudah Main Mata dengan Pihak Aparat dan Pemuda setempat.

Informasi yang Kami gali dari Narasumber Berinisial MS mengatakan Penyataan yang senada Bahwa aktivitas alih fungsi SPBU sebagai Pengecer Untuk keperluan Masyarakat Umum menjadi Grosir BBM sudah berlangsung lama dan aparat dan pemuda setempat ikut ambil andil. kami selidiki lebih jauh pada senin malam tepat Pukul sebelas malam (5/7) sudah terjadi aktivitas pengisian jerigen besar-besaran dan kami berhasil mengambil potretnya yang terkesan dibiarkan diduga hal tersebut dibekingi oleh aparat setempat.

Masyarakat mengaharapkan adanya tindakan tegas dari pihak kecamatan dan kepolisian Ukui dalam pengawasan BBM bersubsidi tersebut karena diduga sudah dijadikan aktivitas tracking beberapa kepentingan Sehingga menrugikan masyarakat umum dan penyalah gunaan BBM besubsidi..***

Masyarakat Tambun Keluhkan Masalah Jalan

Written By Unknown on Minggu, 03 Juli 2011 | 05.09

kerusakan jalan tambun. Hendri bs, afrizal, masyarakat tambun, pangkalan lesung

Pangkalan Lesung- Selama enam tahun warga dusun Tambun kelurahan Pangkalan Lesung dambakan pembangunan jalan menuju kampung mereka, namun hingga beberapa kali pergantian bupati jalan tersebut tetap juga tidak dibangun, hal ini di ungkapkan salah seorang pemuda setempat Afrizal (27). Afrizal menyampaikan, “panjang jalan tersebut hanya lima kilo meter dari jalan lintas timur, dulu pada saat pak azmun menjabat sebagai bupati ada harapan masyarakat bahwa jalan tersebut akan segera dibangun, karena beliau pernah meninjau lokasi air panas di dusun ini dan direncanakan akan dikembangkan, namun beliau tersandung kasus” ungkap Afrizal. Afrizal menambahkan, saat ini warga kembali memiliki harapan, karena warga yakin pemerintah daerah dibawah Pimpinan Hm Harris akan Memperhatikan mereka, karena mereka memenangkan Harris seratus persen dikampung ini, tutur afrizal. Kekhawatiran warga terhadap jalanpun bertambah besar menjelang musim hujan. Pasalnya setiap diguyur hujan jalan dengan kosntruksi tanah liat bercampur batu itu tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. “kami dari pemuda dan tokoh masyarakat sangat mengharapkan perhatian pemerintah kabupaten supaya membangunnya dengan mutu yang bagus,’’ kata Afrizal yang dibenarkan sejumlah warga setempat, saat ditemui Wartawan di Pangkalan Lesung, Rabu ( 29/6 ). Penuturan senada diungkapkan Hendri BS, tokoh pemuda Pangkalan Lesung. Menurut Hendri, perbaikan jalan dusun Tambun sudah menjadi kebutuhan yang sangat mendesak bagi sekitar 100 KK yang bermukim di dusun tersebut. Sebab saat ini usaha perkebunan warga sudah mulai berhasil. Tanpa sarana jalan yang menadai warga kesulitan mengeluarkan hasil panen, terurtama komoditas kelapa sawit. “Soal jalan memang jadi keluhan masyarakat disana. Masalahnya sekarang kebun-kebun sawit disitu sudah mulai berhasil, jadi memang masalah jalan ini perlu diperhatikan pemerintah,” terang tokoh mahasiswa Pelalawan yang pernah menjabat ketua Hipmawan ini. Ditambahkannya, selama ini aspirasi masyarakat yang menginginkan pembangunan jalan oleh pemerintah daerah kurang mendapat perhatian. Menurutnya pihak instansi terkait selalu beralasan status lahan jalan merupakan hak guna usaha (HGU) sebuah perusahaan perkebunan besar. Namun warga tetap berharap pemerintah tidak terus menerus menjadikan alasan status lahan, mengingat kebutuhan akan jalan sudah terlalu urgen. Apalagi perusahaan tidak pernah mempersoalkan jika jalan itu dibangun. “Harapan kami dengan pak bupati yang baru supaya mendengarkan aspirasi masyarakat. Masalah HGU itu kan tidak harus menghalangi keinginan masyarakat”, janji yang paling diingat oleh warga dusun Tambun adalah jaminan perbaikan infrastruktur jalan di kawasan miskin dan terisolir, tutup Hendri.

Kerusakan Jalan Sudah Sangat Memprihatinkan

Written By Unknown on Sabtu, 02 Juli 2011 | 20.08


Pangkalan Lesung - kerusakan jalan lintas timur yang ada di Pangkalan Lesung tepatnya KM 40 sungguh memprihatinkan yang membuat pengendara jalan baik kendaraan bermotor dan mobil merasa kesulitan. Sebelumnya jalan ini pernah diperbaiki dengan timbunan kerikil dan tanah yang dikeraskan namun hal itu tidak bertahan lama berselang seminggu kerusakan mulai membahayakan pengendara kendaraan bermotor. Kerusakan jalan dilintas timur sumatera tepatnya dipangkalan Lesung ujung Km. 40 ini disebabkan oleh mobil-mobil kendaraan yang bermuatan berat dari arah jakarta ke Medan.

Hingga saat ini kerusakan jalan dibeberapa lintasan Pangkalan Lesung Ujung belum ada pihak pemerintah dari dinas pekerjaan umum yang meninjau lokasi dan melakukan perbaikan secara permanen. Masyarakat setempat mengharapkan adanya perbaikan pengaspalan secara permanen pasalnya saat ini sudah sangat meresahkan pengguna jalan baik masyarakat setempat maupun pengendaraan umum dan sering mengakibatkan kecelakaan serius dibeberapa tempat lintasan yang rusak. Masyarakat mengkhawatirkan banyaknya kendaraan keluar dari jalur lintasan hanya untuk menghindari jalan yang rusak dan berlobang *** (RIezal Fachrozie)

Recent Comment


Kirim Saran

Nama

Email

Telepon

Saran