Pertikaian antar elit politik yang saling berebut, dalam kontek  independensi dan substansi gerakan reformasi, samasekali tidak ada  hubungannya. Sekalipun dalam implementasinya, keberhasilan gerakan  reformasi mahasiswa memerlukan dukungan taktis dari kekuatan lain yang  signifikan. Namun demikian, bukan berarti mahasiswa tidak dapat  menentukan platform dan keberanian melakukan tindakan tanpa kekuatan  lain. Gerakan moral yang sudah melampaui proses rasionalisasi dan  tersosialisasi, dalam waktu yang cepat akan menjalar kerumah-rumah, ke  sekolah-sekolah, ke kantor-kantor,ke tempat-tempat ibadah, ke  barak-barak tentara, tersiar dari pantai hingga ke pegunungan dan masuk  kedalam sanubari seluruh rakyat yang masih mendambakan kebenaran, untuk  turut mendukung apa yang tengah dilakukan oleh mahasiswa. Itulah  Idealisme. Idealisme mahasiswa tidak pernah dapat dihalangi oleh  rintangan dan ancaman. Idealisme memiliki matahati dan nuraninya sendiri  yang mandiri.
Keyakinan akan apa yang diperjuangkan, mendorong gerakan reformasi mahasiswa bertambah kuat dan meluas yang tidak dapat dihentikan oleh siapapun sebelum sampai ketujuannya. Maka, sekalipun Amin Rais, Akbar Tanjung, Megawati atau yang lainnya berpendapat sama dengan pendapat mahasiswa, namun mereka samasekali tidak dapat mengatur gerakan moral yang berlangsung. Terlebih ancaman, teror, isue, intrik dan tuduhan yang dilakukan oleh para pendukung kekuasaan, sama sekali tidak menyurutkan keyakinan mahasiswa untuk terus menegakan kebenaran dan menjalankan agenda reformasi.
Sebagai gerakan moral yang rasional, gerakan mahasiswa yang intelektual perlu ditunjukan dengan sikap yang demokratis dan anti anarkis. Kita tunjukan bahwa proses pembodohan tidak berlaku bagi mahasiswa, yang membungkus tindakan anarki dengan retorika demokrasi. Mahasiwa harus mengutuk tindakan premanisme politik kekerasan, yang menghalalkan anarkisme untuk tujuan politik, dengan memanipulasi kebodohan rakyat.
Untuk itu jelas kiranya, hanya satu kata perjuangan yaitu bersatu, rapatkan barisan, bahu membahu dan tegakan kebenaran di jalan yang benar. Akhirnya, Idealisme perjuangan mahasiswa harus mampu mengembalikan ruh perjuangan reformasi dimana kita telah merebutnya. Jangan biarkan reformasi mati suri ditangan para diktator yang berkedok demokrasi. Insya Allah, Tuhan senantiasa melindungi kita. Hidup Reformasi, Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia !
BY : FORKOMMAPEL
Keyakinan akan apa yang diperjuangkan, mendorong gerakan reformasi mahasiswa bertambah kuat dan meluas yang tidak dapat dihentikan oleh siapapun sebelum sampai ketujuannya. Maka, sekalipun Amin Rais, Akbar Tanjung, Megawati atau yang lainnya berpendapat sama dengan pendapat mahasiswa, namun mereka samasekali tidak dapat mengatur gerakan moral yang berlangsung. Terlebih ancaman, teror, isue, intrik dan tuduhan yang dilakukan oleh para pendukung kekuasaan, sama sekali tidak menyurutkan keyakinan mahasiswa untuk terus menegakan kebenaran dan menjalankan agenda reformasi.
Sebagai gerakan moral yang rasional, gerakan mahasiswa yang intelektual perlu ditunjukan dengan sikap yang demokratis dan anti anarkis. Kita tunjukan bahwa proses pembodohan tidak berlaku bagi mahasiswa, yang membungkus tindakan anarki dengan retorika demokrasi. Mahasiwa harus mengutuk tindakan premanisme politik kekerasan, yang menghalalkan anarkisme untuk tujuan politik, dengan memanipulasi kebodohan rakyat.
Untuk itu jelas kiranya, hanya satu kata perjuangan yaitu bersatu, rapatkan barisan, bahu membahu dan tegakan kebenaran di jalan yang benar. Akhirnya, Idealisme perjuangan mahasiswa harus mampu mengembalikan ruh perjuangan reformasi dimana kita telah merebutnya. Jangan biarkan reformasi mati suri ditangan para diktator yang berkedok demokrasi. Insya Allah, Tuhan senantiasa melindungi kita. Hidup Reformasi, Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia !
BY : FORKOMMAPEL
 

0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Komentar anda :