Pandangan Ketua Forkomafel Terhadap Suhu Politik Menjelang Pilkada Pelalawan

Written By Unknown on Kamis, 21 Oktober 2010 | 09.27

Mahyudin Riau 21 Oktober jam 22:53 
Pertikaian antar elit politik yang saling berebut, dalam kontek independensi dan substansi gerakan reformasi, samasekali tidak ada hubungannya. Sekalipun dalam implementasinya, keberhasilan gerakan reformasi mahasiswa memerlukan dukungan taktis dari kekuatan lain yang signifikan. Namun demikian, bukan berarti mahasiswa tidak dapat menentukan platform dan keberanian melakukan tindakan tanpa kekuatan lain. Gerakan moral yang sudah melampaui proses rasionalisasi dan tersosialisasi, dalam waktu yang cepat akan menjalar kerumah-rumah, ke sekolah-sekolah, ke kantor-kantor,ke tempat-tempat ibadah, ke barak-barak tentara, tersiar dari pantai hingga ke pegunungan dan masuk kedalam sanubari seluruh rakyat yang masih mendambakan kebenaran, untuk turut mendukung apa yang tengah dilakukan oleh mahasiswa. Itulah Idealisme. Idealisme mahasiswa tidak pernah dapat dihalangi oleh rintangan dan ancaman. Idealisme memiliki matahati dan nuraninya sendiri yang mandiri.



Keyakinan akan apa yang diperjuangkan, mendorong gerakan reformasi mahasiswa bertambah kuat dan meluas yang tidak dapat dihentikan oleh siapapun sebelum sampai ketujuannya. Maka, sekalipun Amin Rais, Akbar Tanjung, Megawati atau yang lainnya berpendapat sama dengan pendapat mahasiswa, namun mereka samasekali tidak dapat mengatur gerakan moral yang berlangsung. Terlebih ancaman, teror, isue, intrik dan tuduhan yang dilakukan oleh para pendukung kekuasaan, sama sekali tidak menyurutkan keyakinan mahasiswa untuk terus menegakan kebenaran dan menjalankan agenda reformasi.

Sebagai gerakan moral yang rasional, gerakan mahasiswa yang intelektual perlu ditunjukan dengan sikap yang demokratis dan anti anarkis. Kita tunjukan bahwa proses pembodohan tidak berlaku bagi mahasiswa, yang membungkus tindakan anarki dengan retorika demokrasi. Mahasiwa harus mengutuk tindakan premanisme politik kekerasan, yang menghalalkan anarkisme untuk tujuan politik, dengan memanipulasi kebodohan rakyat.

Untuk itu jelas kiranya, hanya satu kata perjuangan yaitu bersatu, rapatkan barisan, bahu membahu dan tegakan kebenaran di jalan yang benar. Akhirnya, Idealisme perjuangan mahasiswa harus mampu mengembalikan ruh perjuangan reformasi dimana kita telah merebutnya. Jangan biarkan reformasi mati suri ditangan para diktator yang berkedok demokrasi. Insya Allah, Tuhan senantiasa melindungi kita. Hidup Reformasi, Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia !

BY : FORKOMMAPEL

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Komentar anda :