Pentingnya Loyalitas dan kebersamaan dalam organisasi

Written By Unknown on Senin, 22 November 2010 | 10.29

Arti loyalitas dan kebersamaan dalam organisasi – Manusia
diciptakan TUHAN sebagai makhluk yang paling sempurna karena
memiliki akal dan budi. Dengan akal budi ini manusia dituntut
untuk mampu membedakan antara baik dan buruk serta dapat
berpikiran secara kritis dalam menghadapi problema kehidupan.
Berdasarkan hal ini, manusia adalah Zoon Politicon yaitu manusia
sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan
makhluk lain. Untuk itu manusia juga dituntut untuk mampu
berinteraksi, berhubungan secara timbal balik dengan lingkungan
sosialnya.
Sesuai dengan pendapat ahli sosial Abraham Maslow: melalui
piramida kebutuhan Maslow disebutkan bahwa pada tingkatan
ketiga – manusia perlu berafiliasi/berorganisasi – dimana
kebutuhan ini akan muncul setelah manusia mampu memenuhi
kebutuhan psikologi berupa kebutuhan dasar (sandang, pangan,
papan) dan kebutuhan akan keamanan (safety needs).
Organisasi merupakan wadah/sarana bagi suatu kelompok
individu yang minimal punya suatu kesamaan visi dan misi. Satu
hal penting yang sangat diperlukan oleh sebuah organisasi untuk
mempertahankan keberadaannya adalah LOYALITAS dan
KEBERSAMAAN dari anggotanya. Loyalitas erat kaitannya dengan
kesetiaan. Seorang anggota yang memiliki loyalitas terhadap
organisasinya memiliki kesadaran pribadi untuk memanfaatkan
semua potensi yang ada dalam dirinya demi kemajuan organisasi.
Secara lebih riil, anggota tersebut akan menaati segala bentuk tata
tertib yang berlaku, mendukung program kerja dengan
mengikutsertakan diri sebagai partisipan aktif. Bahkan menjadi
pengurus/kreator ide-ide penting untuk membangun organisasi
dari dalam.
Loyalitas anggota memegang peranan krusial dalam jalannya
organisasi. Tata aturan yang sempurna, program kerja yang
brilian, tanpa disertai dengan loyalitas para eksekutornya adalah hal
yang sia-sia.
Hal yang tidak kalah penting adalah kebersamaan antara anggota
dalam suatu organisasi. Dalam kenyataannya, pelaksanaan
program kerja sebagai bentuk realisasi visi organisasi tidak semua
anggota memiliki kesamaan sistem kerja berdampak buruk bagi
kelangsungan organisasi itu sendiri. Hal ini disebabkan terutama
karena anggota yang mengikuti suatu organisasi tidak berniat
secara penuh untuk mendedikasikan dirinya untuk kelangsungan
organisasi, mereka hanya ingin mengambil manfaat yang mereka
anggap berguna bagi mereka. Singkat kata, mereka hanya aktif
mengikuti kegiatan yang mereka inginkan. Mereka cenderung
bersikap acuh tak acuh dalam mengikutsertakan diri menjalankan
kegiatan organisasi yang tidak ada hubungannya dengan tujuan/
alasan/keinginan mereka ketika mendaftar menjadi anggota
organisasi.
Untuk mengatasi hal ini, ada beberapa hal yang harus dijalankan
secara kooperatif oleh pengurus organisasi terutama ketua
organisasi.
Yang pertama adalah menjamin pengetahuan setiap anggota
tentang organisasi secara keseluruhan. Pengetahuan tentang
sejarah pendirian, visi, misi, serta program kerja organisasi
misalnya.
Yang kedua, mengadakan kegiatan-kegiatan sesuai basis
organisasi untuk melibatkan anggota secara aktif dalam organisasi
bersangkutan.
Pemberian pengetahuan tentang organisasi dan kepemimpinan
melalui ceramah/seminar dari sumber yang kompeten; diskusi
antar anggota, bila diikuti dengan sungguh-sungguh akan
bermanfaat positif dalam membangun loyalitas dan kebersamaan
antar anggota.
Sikap-sikap positif seperti berjiwa besar, menghargai saran dan
kritik yang bersifat membangun dan berjiwa satria, sangat
berperan penting pula dalam diri masing-masing anggota untuk
mewujudkan loyalitas dan kebersamaan dalam organisasi.

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Komentar anda :