Insiden Penyerangan Mahasiswa Pelalawan dirumah sendiri

Written By Unknown on Jumat, 07 Januari 2011 | 21.54

Pekanbaru (7/01/11) sekelompok pemuda lebih kurang 80 orang melakukan penyerangan membabi buta disebuah kos-kosan Jl. Amalia III marpoyan yang dihuni mahasiswa pelalawan dan terdapat beberapa orang korban pemukulan yang dengan sengaja direncanakan sekelompok orang tersebut.

Dilihat dari kronologis kejadian berawal dari minggu-minggu akhir sebelum kejadian beberapa anak sering melakukan track dengan knalpot kencang persis didepan kos yang dihuni mahasiswa pelalawan tersebut sehingga suaranya sangat mengganggu hal ini diperparah sekelompok orang yang menggunakan knalpot cempreng dengan suara keras sering melakukan track didepan kosan pukul 00:00 malam. Sehingga menyulut emosi beberapa rekan mahasiswa yang merasa terganggu.

Hari berikutnya peristiwa itu terulang dan beberapa rekan mahasiswa turun dan pelaku tracking distop dan diperingati untuk tidak melakukan hal yang mengganggu ketentraman masayarakat mengingat berada dikawasan pemukiman masyarakat apa lagi pada saat jam malam. Namun hal itu justru sekelompok orang yang melakukan track dengan knalpot yang kencang justru berbuat ulah semakain menjadi-jadi dengan sengaja meng-gas-gas knalpot cempreng tersebut dengan sengaja hingga terjadi insiden pelemparan sepatu oleh salah seseorang mahasiswa pelalawan pada pelaku kereta yang memiliki knalpot kencang tersebut.

Sekelompok orang merasa tidak terima atas pelemparan sepatu tersebut sehingga mendatangi kos-kosan yang dihuni mahasiswa pelalawan. Sehingga terjadilah adu mulut sehingga setelah mendapatkan penjelasan dari kedua belah pihak pihak pemuda setempat melakukan perdamaian dengan catatan kedua belah pihak tidak mengulangi kesalahan yang sama. Baik melakukan gas kencang dengan knalpot cempreng didepan kosan baik disengaja ataupun tidak dan melakukan tindakan pelamparan pada pelaku dan juga kedua belah pihak mendapatkan kecaman keras dari pemuda setempat dan akhirnya kedua belah pihak bersepakat dengan damai dan membubarkan diri.

Dan selang beberapa menit, beberapa mahasiswa mulai beraktivitas seperti biasa, nonton dan belajar bagi yang melakukan ujian esok harinya... Tanpa diduga sama sekali sekelompok orang sekitar 8O orang melakukan penyerangan secara membabi buta. Dan memukul beberapa mahasiswa yang kebetulan berada dalam rumah. Mengingat jumlah penyerangan tersebut sangat banyak beberapa mahasiswa hanya bisa pasrah. "kami nggak bisa melakukan perlawanan mengingat jumlah mereka yang melakukan penyerangan cukup banyak, jika kami melawan mungkin kami lebih parah dari sekarang" tutur seorang mahasiswa yang menjadi korban terhadap insiden tersebut.

Beberapa yang menjadi korban pemukulan Syafrie (sekretaris infokom hipmawan), Samsur, Edi B dan Saliman. Mengaku pasrah terhadap insiden yang berlangsung secara tiba-tiba tersebut. Syafri salah satu menjadi korban insiden tersebut mengaku bahwa serangan itu tidak disangka-sangka dan menurut kami ini penyerangan yang direncanakan. Dan kami pikir masalah sepeleh itu udah kelar dengan damai dan tak diperpanjang. sehingga kamipun dari mahasiswa yang merasa semua baik-baik aja tidak menyangka adanya penyerangan balik membabi buta pada kosan kami dan kami yang merasa kaget cuma bisa pasrah hingga datang beberapa orang dari pemuda lain dan RT setempat melerai.

Dan kami sedikit tenang ketika selang waktu yang tidak lama temen mahasiswa Pelalawan lain berdatangan kelokasi kejadian. Sebagai penengah dari insiden tersebut.

keputusan akhir kedua belah pihak melakukan perdamain tertulis antara samsur dan hadi sebagai penyebab insiden itu terjadi. Namun beberapa mahasiswa yang menjadi korban tidak bisa berbuat apa-apa karena pihak yang bersangkutan tlah menyepakati dengan damai dan syafri menuturkan meskipun adanya perjanjian tertulis namun itu hanya antara samsur dan hadi bukan kita yang menjadi korban penyerangan yang direncanakan tersebuat padahal sebelumnya telah disepakati damai secara lisan meskipun belum tertulis. Dan kami bisa saja melaporkan ini secra resmi pada kepolisian dan menutut mereka yang melakukan pemukulan kepada kami yang hanya korban melerai baku hantam tersebut. Kami juga sudah membaca surat perjanian tersebut korban pemukulan tidak dicantumkan. Namun kami sebgai korban dari insiden tersebut masih mempertimbangkan waktu dan dampak baru akibat masalah ini hingga kepolisian mengingat kami juga dalam masa ujian semester.

adapun kerugian yang kami derita atas insiden penyerangan tersebut selain korban pemukulan beberapa mahasiwa yang mencoba melerai juga terdapat satu motor yang rusak diakibatkan insiden tersebut...

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Komentar anda :