Popularitas Gayus dan SBY

Written By Unknown on Rabu, 12 Januari 2011 | 23.29


Populeritas Gayus melebihi populeritas Presiden SBY, terbukti, Ketua Komisi III DPR Benny K Harman menyeret diri pada kasus gayus, untuk menarik populeritas SBY melalui kasus Gayus ini. Bisa dipahami statemen Beni K Harman tentang curhat BHD kepada dirinya itu sebagai pintu masuk SBY untuk meningkatkan pencitraannya. Keberhasilan politik pencintraan Gayus dikarenakan posisi sentral Gayus sebagai simpul sangat penting dari gurita korupsi pajak di Indonesia.
Penguasa baru (Sumber Google)
Gayus sendiri telah secara gamblang memaparkan siapa saja yang menyuapnya, siapa saja yang disuapnya dan berapa uang yang diperolehnya dan berapa uang pula yang telah diserahkannya. Semakin pentingnnya posisi Gayus ini menyebabkan dia bisa leluasa keluar dari penjara, untuk melancong ke Bali, dan keluar negeri. Semakin pentingnnya simpul yang dipegang Gayus, kasus hukum Gayus menjadi komoditas politik dan pencintraan.
Kasus Gayus ini telah membuka mata kita betapa bobroknya institusi perpajakan negara, liciknya para pengusaha dan rakusnya para penguasa. Karena kebobrorkan itulah, ranah hukum yang menjerat Gayus beralih ke ranah politik. Hasil akhirnya tentu saja, Gayus akan mendapat hukuman ringan dan hanya dia sendiri yang terkena jeratan hukum. Sementara pihak lain, yang menyuap gayus dan yang disuap gayus bisa tertawa lebar.
 Berebut Citra 9Sumber Google)
Sby sangat jelas membaca hasil akhir yang akan diperoleh Gayus ini, sebab itu melalui Ketua Komisi III DPR Benny K Harman, pesan disampaikan. Pesan ini tentu saja dimaksudkan pada dua hal penting.
Pertama, tentu saja dimaksudkan untuk peningkatan politik pencintraan. Melalui issu yang disampaikan Benni, yang jelas-jelas sebagai politisi Demokrat tentu mau tidak mau akan memberi ruang bagi SBY untuk mengambil peran pada isu ini. Ruang ini tentu akan saja akan membangun pencitraan bagi Sby.
Kedua, Issu ini akan memberi ruangan negosiasi politik bagi Sby pada mitra koalisi dan lawan politiknya. Semua orang sudah tahu, bahwa kasus gayus ini melibatkan anggota koalisi dan lawan politiknya. Benni sangat jelas mengungkapakan bahwa komsisi III akan memanggil Gayus ke DPR, ini petanda kuat Sby mulai bermain. Lihat respon anggota Koalisi, Golkar tentu menolak, kita akan lihat partai lain lagi yang menolak. Cukup kuat interpretasi bahwa yang menolak kehadiran Gayus merupakaan indikasi keterliabtan partai tersebut pada gurita pajaknya gayus.
Saya sebenarnya ikut senang, kalau issu gayus ini tetap berada di ranah hukum, dan yang terkena akiba hukumnya bukan hanya Gayus tetapi seluruh gurita yang bersentuhan. Kita tunggu kebenaran itu muncul.

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Komentar anda :