SMKN I Kuala Kampar Kekurangan Lokal

Written By Unknown on Minggu, 26 Juni 2011 | 20.42

KUALA KAMPAR-.Karena bangunan yang
ada dianggap sudah kurang memadai. Sehingga masyarakat
mengharapkan agar SMKN I Kuala Kampar butuh penambahan
ruang belajar.
Hal tersebut diungkapkan Kades Desa Sei Emas Kecamatan Kuala
Kampar, Samsuria, terkait keadaan disalah satu sekolah yang
diharapkan bisa menjadi pusat peningkatan SDM masyarakat
diwilayah pesisir tersebut, kamis (7/4). Apalagi keberadaan di
SMKN I dipandang masyarakat setempat sebagai pusat pelatihan
bagi siswa yang akan langsung mencari pekerjaan.
“Masyarakat kami sangat senang dengan keberadaan SMKN I
diwilayah kami. Dengan materi pendidikan yang mempersiapkan
lulusannya agar siap bekerja sangat sesuai dengan kemampuan
ekonomi kami, yang sulit menyekolahkan anak hingga kebangku
perguruan tinggi, ” ungkapnya.
Sebab bagi masyarakat yang berada diujung muara sungai
kampar tersebut, dikatakan Samsuria hanya mengandalkan mata
pencarian sebagai petani kecil, buruh tani dan pencari ikan.
Jangankan untuk membiayai kuliah anak yang tentunya
membutuhkan biaya yang tak murah, untuk menuju ke ibukota
Pangkalan Kerinci saja, masyarakat diwilayah Kuala kampar harus
merogoh sakunya dalam-dalam untuk sewa kapal.
“Sehingga yang kami butuhkan memang sekolah yang bisa
memberikan keterampilan untuk membuka lapangan kerja dan
bisa bersaing dalam dunia kerja. Tapi ironisnya, ruang sekolah
yang ada sekarang tak lagi menampung para siswanya. Buktinya,
kami sering melihat siswa yang belajar hingga keteras kelas,
karena sempitnya kelas yang tersedia, ” katanya.
Oleh sebab itu Samsuria menyampaikan harapan masyarakatnya,
agar SMKN I bisa mendapatkan penambahan ruang belajar yang
baru. Apalagi yang menjadi siswa di SMKN I tak hanya berasal dari
desanya, tapi juga desa lain yang berada disekitar Desa Sei Emas.
Selain itu Samsuria juga berharap agar pemerintah memberikan
semenisasi terhadap akses jalan disekitar sekolah. Sebab saat
musim hujan tiba, para siswa terpaksa mengalami kesulitan
berjalan akibat sepatu yang lengket ditanah kuning, saat menuju
atau pulang dari sekolah.
“Akibatnya konsentrasi belajar menjadi berkurang akibat memakai
sepatu yang telah berbalut Lumpur kuning, ditambah ruang
sekolah yang otomatis menjadi kotor akibat Lumpur dari sepatu
siswa, juga akan mengurangi rasa nyaman belajar diruangan
tersebut, ” ungkapnya.** *

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Komentar anda :