Pemilu Kada Kabupaten Pelalawan Yang Demokratis. Mungkinkah ?????

Written By Mahyudin on Minggu, 21 November 2010 | 01.27

Adanya Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) nantinya diharapkan akan mempercepat proses demokratisasi dan juga membuka jalan untuk mensejahterakan rakyat. Sebagaimana disampaikan Brian C. Smith,“apabila terjadi perbaikan kualitas demokrasi di daerah, maka secara otomatis akan terjadi perbaikan kualitas demokrasi di tingkat nasional”. Oleh karena itulah, Pemilukada dipandang sebagai solusi untuk mewujudkan kehidupan yang lebih demokratis. Asumsinya, dengan Pemilukada yang demokratis, maka kehidupan yang demokratis di daerah akan tercipta yang secara otomatis akan menciptakan kehidupan demokratis secara nasional.

Dimana tidak ada lagi kepala daerah yang "tersandera" oleh kontrak politik dengan DPRD pada saat proses pemilihannya dulu, sehingga kepala daerah lebih leluasa untuk menjalankan program-program pembangunan yang dijanjikannya dahulu kepada rakyat. Rakyatpun akhirnya benar-benar diposisikan sebagai pemegang kekuasaan seperti yang diamanatkan UUD.

Namun faktanya, pelaksanaan Pemilukada masih jauh dari yang diimpikan. Pemilukada terkadang malah menjadi "blunder" yang membuat rakyat bertambah sengsara. Pemilukada hanya dinikmati para elitis, dan rakyat lagi-lagi masih sebagai objek politik. Mulai dari proses pemilihan hingga berkuasanya pemimpin yang dihasilkan Pemilukada, kebanyakan tidak merubah keadaan rakyat kepada keadaan yang lebih baik. Pemilukada pun terkadang hanya menghasilkan raja-raja kecil di daerah.

Selain itu Pemilukada juga masih rawan konflik. Bisa dilihat dari pengalaman Pemilukada yang sudah dilakukan di beberapa daerah. Begitu banyak Pemilukada yang berakhir ricuh karena ketidakdewasaan/ketidakpuasan para calon itu sendiri. Padahal, sebagian besar masyarakat menerima dengan lapang hasil-hasil Pemilukada tersebut, namun prilaku elit politik dalam Pemilukada yang tidak siap kalah dan yang lebih mengandalkan kemampuan memobilisasi massa dengan uang yang membuat Pemilukada menjadi ricuh.

Disamping itu, money politik dalam pemilukada pun masih pasif. Sehingga timbul kekhawatiran, pemimpin yang dihasilkan akibat money politik pada perjalanan kepemimpinannya kemudian lebih berkonsentrasi pada pengembalian modal/pinjaman ketimbang membangun daerahnya. "Di daerah perkotaan akan terjadi lebih banyak dalam bentuk pemberian uang secara langsung. Sementara di pedesaan, praktik politik uang terjadi dalam bentuk pemberian sembako, pembagian uang dalam forum pengajian serta dalih dana bantuan desa, dan akan mengikutsertakan tokoh-tokoh yang berpengaruh." Sadar atau tidak, politik uang inilah yang kemudian merusak pikiran dan moralitas pemilih. Sehingga pemilih pemula kebanyakan memilih bukan lagi berdasarkan hati nurani, tetapi calon mana yang paling banyak uangnya. Disamping masalah diatas, masih banyak lagi persoalan lainnya yang muncul pada saat proses pelaksanaan Pemilukada yang membuat pemilukada kehilangan tujuannya.

Hanya butuh keseriusan dan kedewasaan semua pihak supaya Pemilukada tersebut sesuai dengan tujuan semula. Oleh karena itu Pemilukada Pelalawan yang sudah di depan mata harus dipersiapkan dengan baik, sehingga Pemilukada benar-benar menghasilkan pemimpin yang sesuai keinginan rakyat. Pemerintah bersama KPU Pelalawan sebagai pelaksana harus mempersiapkan Pemilukada secara matang, sehingga kecurangan-kecurangan yang akan terjadi dalam Pemilukada bisa diminimalisir bahkan dihilangkan.

Disamping itu, kedewasaan berpolitik para calon juga sangat diharapkan. Para calon sangat diharapkan untuk tidak hanya siap menang, tetapi juga harus siap kalah. Sehingga gaya-gaya curang seperti politik uang, kampanye negatif, serta pemobilisasian massa apabila kalah yang menimbulkan konflik/keributan, tidak perlu dihalalkan untuk meraih tampuk kekuasaan.

Peran media baik nasional maupun lokal serta lembaga-lembaga swadaya masyarakat juga tak kalah penting untuk mengawal proses Pemilukada sehingga berjalan dengan demokratis. Dan yang sangat penting adalah, harus ada upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan berpolitik rakyat. Rakyat pemili pemula sebagai pemilik kekuasaan yang sesungguhnya harus "melek" secara politik sehingga rakyat dengan sadar dan cerdas menggunakan hak pilihnya. Sebab dengan demikianlah proses demokrasi lewat pemilukada bisa terwujud.

Semoga Pemilukada Kabupaten Pelalawan nantinya dapat menjadi Pemilukada yang demokratis dan menghasilkan seorang pemimpin Pelalawan yang bertanggungjaab, serta dapat menejahterahkan kualitas hidup rakyatnya. Jangan setelah menjadi pemimpin, malah lupa dengan rakyatnya dan tidak menepati janji-janjinya…

By: mahyudin ( PB FORKOMMAPEL)

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Komentar anda :