Gayus seorang Cracker Hukum

Written By Unknown on Senin, 24 Januari 2011 | 04.11

siapa yang nggak kenal gayus dengan plesirannya yang menjadi topik hangat di media saat ini baik media surat kabar maupun elektronik. Gayus yang menggelapkan milyaran uang rakyat (pajak) seakan menjadi berita terhangat yang membooming dibumi nusantara. Ulah gayus ini sangat mencoreng hukum di Indonesia yang kerap mencari sensasi mempermainkan hukum Indonesia dengan plesirannya ke bali dan beberapa negara asia pada masa berstatus sebagai tahanan penggelapan dana pajak. Ada apa dengan gayus tandean dan siapa sutradara dibalik plesirannya masih menjadi tanda tanya besar ???

Gayus telah menghebohkan jagat raya Indonesia mengalahkan sensasi para artis negeri ini. Sosok manusia yang tidak pernah kita kenal sebelumnya sekarang menjadi buah bibir tiap orang. Sensasinya cukup mencoreng nama bangsa ini dimata dunia. sampai2 lagu 'Andai aku Gayus' tenar dlam hitungan menit yang menggambarkan keleluasaan para koruptor negeri ini yang bisa membeli hukum dengan kekuatan finansial dan politik mereka.

gayus serta orang2 yang berkepntingan dibelakangnya menjelma sosok cracker yang dengan sengaja mencari-cari kelemahan hukum di Indonesia. Hukum tetaplah hukum dan harus ditegakan dan diadili sedil-adilnya. Tapi bagaimana jika hukum Indonesia sangat mudah dipolitisi. Diskenario para orang yang berkepntingaN dinegeri ini. Sanggupkah Indonesia atasi kelemahan ini dan jadikan momen gayus untuk perbaikan dan pembaharuan ranah hukum di Indonesia yang kebal money politik. Layakah Koruptor di Indonesia Harga Mati dan jika terbukti Hukumnya Mati...

kalangan masyarakatpun beropini bahwa hukum Indonesia bisa dibeli dan bisa dibawa kompromi kalangan tertentu jika terbukti melanggar hukum dan bahkan beropini hukum Indonesia tidak berlaku bagi orang-orang berduit. contoh kecilnya saja anak seorang angkatan terlibat razia kendaraan terbukti melanggar hukum tata tertib lalu lintas kemudian dibebaskan dengan kompromi atasan dan bawahan. Hal ini sering terjadi dinegeri ini dan hukum yang bisa ditukarkan dengan rupiah menggambarkan kekuatan hukum dibawah kekuatan rupiah. Seperti halnya gayus dan orang2 berkepentingan dibelakangnya dengan mudah mempolitisi hukum dengan kekuatan finansial yang masih tanda tanya hingga saat ini. Seberapa kuatkah gayus hingga permaslahan ini berlarut-larut dan masih tanda tanya perkara.

krisis kepercayaan pada hukum dinegeri ini semakin pudar. Betapa banyak masalah negeri keluar kepublik tanpa ada akhir penyelesaian terlihat oleh publik... Publik beranggapan untuk menghilangkan sensasi lama sensasi baru dibuka. Publik seolah-olah merasa dibohongi. Politik dalam negeri ini sulit ditebak. Dan publik selalu dibuat bertanya-tanya ?

Polemik gayus dinegeri ini merupakan petunjuk kelemahan dari sisi hukum di Indonesia. Tidakah bangsa ini belajar dari kelemahan dan menjadikan kelemahan itu kekuatan dalam memperbaiki indikator dari penyimpangan hukum di Indonesia. Dan yang terpenting adalah melakukan perbaikan dari tiap kelemahan. Negara ini perlu manjawab kenapa terjadi ? Karena itu dan ini solusinya agar tak terulang lagi dinegeri ini.

Hal ini bisa digambarkan pada sebuah wesite (hukum) dan website tersebut bisa dibobol oleh para cracker (gayus dan orang pintar tak beriman lainnya) yang melakukan deface melalui kelemahan website tersebut. Lalu administrator (mentri hukum) mencari dan menemukan kelemahan dari websitenya agar bisa diatasi dan ditutupi kelemahan tersebuat agar cracker (pecundang pintar tak beriman itu) tidak bisa melakukan deface pada bewsite tersebut menjadi sebuah website yang anti deface. Dan untuk sisi kelemahan lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Komentar anda :