Jangan Percaya Janji Manis Calon Pejabat dalam Masa Politiknya. Percayalah Pada calon pejabat yang takut janji.

Written By Unknown on Rabu, 09 Februari 2011 | 10.53

jangan percaya pada janji manis calon pejabat pada masa politik rekrutmen suara untuk menaikan popularitasnya. Hal ini slalu mewarnai detik-detik pemilihan untuk memenangkan suara dihati rakyat. Kekecewaan pada janji pejabat untuk mengangkat namanya dimata publik tidak heran berujung pada pembohongan publik.

janji politik dengan suara bergema akan ini akan itu bukanlah sebuah jaminan melainkan hanya sebuah hipnotis hati kita agar memeilih bukan karena hati nurani kita melainkan karena mulut manisnya. Nah buat sobat jangan gampang percaya pada janji manis yang diaung-aungkan. Diantara seribu janji tiada satu janji yang akan ditunaikan. Ini bukan bualan melainkan sydah menjadi budaya dan umumnya pejabat kita punya satu penyakit lupa atas apa yang dia ucapkan. Penyakit itu akan datang seusai apa yang diinginkan telah didapatkan.

Bagaimana Memilih Pejabat dengan cara pintar ?
Jadikan diri kita anti janji-janji pilitik 'seandainya saya terpilih nanti saya akan ini dan itu' dan mulailah memilih dengan hati nurani kita. Memilih bukan karena terpengaruh perkataan, karena uang, karena hal lain melainkan kita menimbang, mengenali dan memilih siapa yang kita pilih dengan hati.

Ciri Calon Pemimpin yang baik dan berorientasi pro rakyat dalam mendelegasikan diri dalam pemilihan ?
1. Turun langsung menemui rakyat
2. Bersikap sederhana tidak selayaknya orang besar dan bisa menyesuaikan diri ditiap elemen masyarakat.
3. Tidak bermulut besar dengan sgala janji manis dalam meraih empati masyarakat
4. Uang bukan prioritas dalam merebut suara dan menghindari 'money politik'
5. Bicara apa adanya dan takut janji dan hanya bicara akan berusaha bukan janji
6. Kontrak politik, tidak menjual sebuah kebijakan ditukar dengan suara pemilihan.
7. Kredibilitas dan jasa pada rakyat pastinya
Dan banyak hal lainnya yang bisa dilihat dari tindak tanduk, pola sikap dan cara bicara sesorang untuk menilai kredibilitas seseorang untuk mendapatkan kepercayaan dari kita sebagai penentu siapa yang pantas menjadi pemimpin.

janji dan uang tlah menjadi budaya yang menghiasi demokrasi dinegeri ini. Begitu banyak orng pintar dinegeri tapi pintar berkelip, bermain hukum, berpolitik curang dan pintar membuat hidup ini layaknya sebuah GAME... Bahkan kalangan politikus kita layaknya tikus-tikus bermain Volly 'politikus'. Yah itulah relaitas oper sana oper sini dan smesh dimana letak kelemahan hukum dinegeri ini. Demokrasi melahirkan kegilaan pada jabatan jika dilaihat satu untuk membangun dan ratusan untuk menhancurkan... Pembunuhan karakter antar elit politik membumi semata-mata untuk menghidupkan karakternya dan membunuh karakter lainnya... Perang karakter yang memamfaatkan kelemahan satu golongan menjadi kekuatan golongannya sudah lumrah dinegeri ini...
Marilah menjadi pemilih yang cerdas karena nasib pemimpin ada ditangan kita... Kita pintar pastinya kita memilih pemimpin yang pintar pula...

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Komentar anda :