IKMPI harus bertanggung Jawab terhadap polemik ditubuh Hipmawan

Written By Unknown on Kamis, 30 Desember 2010 | 11.31

Belakangan ini maraknya organisasi baru yang bermunculan selain organisasi Hipmawan sangat mengkhawatirkan terjadinya perpecahan yang serius ditubuh hipmawan. Hal ini disebabkan lemahnya kebijakan intern IKMPI dalam tata keorganisasian Ikatan Keluarga besar Mahasiswa dan Pelajar indonesia untuk pelalawan... Tidak adanya kebijakan yang mengatur tata keorganisasian berefek mudahnya golongan tertentu membuat organisasi baru. menerapkan manajemen konflik dengan keegoisan berlebihan sehingga berujung pada perpecahan.

Lemahnya Manajemen Strukturisasi IKMPI dalam tatanan keorganisasian pelajar dan mahasiswa pelalawan ini akan menimbulkan polemik yang tak terkontrol dan pelebaran organisasi akan semakin marak terjadi dan semakin menjadi-jadi. hal ini adalah masalah yang serius yang harus dicari jalan keluarnya dan butuh kerjasama dengan pihak pemerintah pelalawan dalam menutaskan masalah ini untuk pelajar dan mahasiswa pelalawan yang bersatu dalam satu wadah yang sama.

Hipmawan dilarang berpolitik karena tujuannya bersifat sosial tapi kenyataan sekarang politik tak bisa terlepas dari segi kehidupan termasuk dalam keorganisasian. Meninjau lebih jauh politik akan terlihat saat2 penggantian pimpinan Hipmawan. banyak strategi dimainkan bahkan adanya semacam penerapan dua opsi Seperti yang terjadi diwaktu silam penerapan dua strategi sekaligus... Strategi A dan Strategi B yang mana strategi awal untuk kemenangan dan kedua jika menuai kekalahan. Hal ini terjadi pada saat mahasiswa perairan pelalawan menuai kekalahan dan strategi kedua Manajemen konflik yang berujung perpecahan berjalan mulus hingga saat ini tetap berlanjut...

Kenapa ini sampai terjadi ? Kelemahan kebijakan IKMPI dalam tatanan keorganisasian. Sedemikian mudahnya golongan tertentu membuat organisasi baru yang seharusnya ini bisa dicegah melalui kebijakan intern IKMPI yang disahkan dan diakuisisi pemerintah daerah Pelalawan. Pertimbangan ini diambil belakangan ini maraknya organisasi ditubuh pelajar dan mahasiswa pelalawan seperti Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Pelalawan Bersatu (IPMPB) dan Gerakan Mahasiswa Pelalawan Indonesia (GMPI) yang semuanya berawal dari Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Pelalawan (Hipmawan). hal ini akan membingungkan banyak pihak baik dari kalangan mahasiswa maupun pihak pemerintah sendiri. Begitu banyak organisasi yang mengatas namakan Pelajar dan Mahasiswa Pelalawan yang akan berakibat fatal buat Hipmawan kedepan. Hal ini diperlukan manajemen yang mengatur tatanan organisasi yang sah dari IKMPI dan Pemerintah untuk mencegah gerakan2 lain yang mengatas namakan Pelajar dan Mahasiswa Pelalawan.

Pelebaran organisasi ini mungkin tidak bisa dicegah Hipmawan melainkan ini tanggung jawab IKMPI sebagai kepala Organisasi untuk memenej anggota tubuhnya yang melenceng. Perlu adanya kebijakan yang meluruskan hal ini. Harus adanya campur tangan IKMPI, Senior Hipmawan dan Pemerintah daerah...

Hal yang paling dominan dan akan memperburuk kondisi Hipmawan kedepan sepatutnya menuai solusi yang bijak. Demi persatuan dan kesatuan pelajar dan Mahasiswa Pelalawan kedepan.

Langkah yang mungkin bisa diambil oleh IKMPI dan Senior Hipmawan segera membentuk kebijakan Intern Organisasi kemudian disahkan oleh pemerintah daerah Pelalawan....

1. IKMPI harus menciptakan satu nama besar sebagai wadah organisasi pelajar dan Mahasiswa Pelalawan yang tersebar dibeberapa provinsi di Indonesia. dengan pertimbangan organisasi yang besar harus memiliki nama besar. Seperti Hipmawan Untuk semua... (Hipmawan Jakarta, Hipmawan Bandung, Hipmawan Jogjakarta, Hipmawan Medan, Hipmawan Padang, Hipmawan Pekanbaru, Hipmawan Lampung dst) yang semuanya dalam satu wadah nama besar Hipmawan

2. IKMPI harus menciptakan kebijakan intern tatanan organisasi untuk Hipmawan skala nasional seperti menetapkan nama Hipmawan sebagai nama besar dan menekan pelebaran sayap organisasi yang mengatas namakan Pelajar dan Mahasiswa Pelalawan baik diakibatkan manajemen konflik mau gerakan tertentu. Kemudian dimaklumatkan dan diakuisisi pemerintah Pelalawan.

3. IKMPI sebagai kepala organisasi seluruh badan organisasinya mampu menjadi social control of Hipmawan dan bertanggung jawab terhadap permasalahan dalam internal organisasi.

4. IKMPI harus memiliki duta disetiap Himpunan pelajar dan Mahasiswa Pelalawan yang tersebar dibeberapa provinsi di Indonesia sebagai social control organisasi dan badan transformasi antar tiap elemen baik dlam pendataan dan imforrmasi

5. IKMPI bekerja sama dengan pemerintah untuk rekomendasi penuh untuk Hipmawan dalam membangun loyalitas dan kebersamaan dalam satu wadah Hipmawan. artinya tanpa rekomendasi Hipmawan sgala sesuatunya tidak boleh ditolerir pemerintah tanpa didasari rekomendasi Hipmawan. Baik beasiswa, rencana kegiatan, dll... Dengan ini pemerintah terfokus pada satu wadah saja.

Kebijakan akan menuai sebuah keputusan yang membuka jalan pada kebenaran. Dan inilah yang akan menutup gerakan sayap organisasi lain yang mengatas namakan pelajar dan Mahasiswa Pelalawan...
Jika ini tidak berjalan dan IKMPI tetap bungkam tanpa menunjukan kinerjanya sama sekali alamat Hipmawan akan menuai kehancuran dan Jalan ditempat tanpa ada perubahan yang signifikan. seperti yang disampaikan Tokoh Hipmawan Pekanbaru Zarda Ikhwan "Jika IKMPI hanyalah sebuah Popularitas tanpa menunjukan Kinerjanya sama sekali sebaiknya dibubarkan saja"

Note : artikel ini merupakan bentuk solidaritas atas keprihatinan realita saat ini...

Peran dan Fungsi Organisasi Mahasiswa

Written By Unknown on Rabu, 29 Desember 2010 | 07.12

MAHASISWA pada saat ini merupakan harapan
terbesar bagi masyarakat sebagai penyambung
lidah rakyat terutama sebagai perubahan di
masyarakat (Agen social of cahange). Sebagai
salah satu potensi, mahasiswa sebagai bagian
dari kaum muda dalam tatanan masyarakat yang mau tidak mau pasti terlibat langsung dalam tiap
fenomena sosial, harus mampu
mengimplementasikan kemampuan
keilmuannya dalam akselerasi perubahan
keumatan ke arah berkeadaban. Keterlibatan mahasiswa dalam setiap perubahan
tatanan kenegaraan selama ini sudah menjadi
jargon dan pilar utama terjaminnya sebuah
tatanan kenegaraan yang demokratis.
Romantisme politis antara mahasiswa dengan
rakyat terlihat sebagai fungsinya sebagai social control termasuk terhadap kebijakan menindas. Mahasiswa dalam hal ini sudah menunjukkan diri
sebagai salah satu potensi yang dapat
diandalkan dalam upaya menuju tatanan
masyarakat yang berkeadilan. Dan distribusinya
baik secara kualitas maupun kuantitas dalam
segala aspek kehidupan sosial sudah semestinya diperhitungkan. Bentuk keberhasilan dalam mewujudkan sebuah
tatanan masyarakat berkeadaban di Indonesia
adalah dengan semakin kecilnya angka
kemiskinan, pengangguran, kriminalitas,
peningkatan taraf ekonomi dan pendidikan, dan
lain sebagainya. Namun, itu semua hanya akan menjadi mimpi belaka manakala semua konsep-
konsep yang dibangun dan berbasis kerakyatan
tersebut tidak dibarengi dengan strategi yang
matang dan jitu ke arah tujuan tersebut. Dan
maksimalisasi fungsi mahasiswa dan kaum
muda dalam tiap laju demokratisasi merupakan salah satu pilar utama yang perlu diperhatikan. Sekali lagi, peran mahasiswa sebagai bagian dari
masyarakat sosial ditunggu. Diharapkan
mahasiswa mampu memainkan peran yang
strategis. Kesatuan visi, tekad, dan perjuangan
untuk kepentingan masyarakat secara luas,
menjadi pondasi utama peran tersebut saat ini atau nanti. Namun, untuk mewujudkan hal
tersebut, sekali lagi, perlu pemetaan, perumusan,
dan penelaahan metode penerapan fungsi
mahasiswa dalam kancah epistemologi
keumatan tersebut. Realitas di Lapangan Pasca gerakan reformasi 1997/1998 hingga saat
ini terjadi neorosis masa yang cukup signifikan,
aksi-aksi mahasiswa terkesan kehilangan comon
enemy (musuh bersama). Solidaritas gerakan
mahasiswa semakin mencair ke dalam ke-akuan
masing-masing. Kampusku, organisasiku, idiologiku, dan keaku-akuan yang lain. Meskipun
tidak bisa dipungkiri masih ada beberapa
organisasi yang tetap konsisten menjadi corong
kepentingan rakyat dengan tetap melakukan
aksi-aski turun ke jalan. Ironisnya, mencairnya gerakan mahasiwa ke
dalam internal kampus tidak menjadikan
organisasi mahasiswa dapat tumbuh dan
berkembang menjadi kekuatan social society dan
memiliki bargaining posisioning dalam mensikapi
kebijakan-kebijakan biokrasi kampus dan mengakomodir aspirasi dan menjadi juru bicara
mahasiswa. Kondisi semacam ini semakin diperparah lagi
dengan tingkah pola segelintir Mahasiswa yang
meng-klaim dirinya sebagai “aktivis kampus ” yang justru menjurus kepada pembenaran atas
kecendrungan analisa negatif sebagai
Mahasiswa lainnya tersebut. Bahkan, sebagian di
antaranya cendrung “arogan”, merasa paling intelek dengan tidak menghiraukan keberadaan
lingkungan sekitarnya. “Aktivis Kampus ” seperti ini kerap berbicara soal Demokrasi, tapi di saat itu juga cendrung
“Otoriter”, memaksakan kehendak dan tidak bisa menerima perbedaan dan pendapat yang
lain. Membahas “revolusi ”, tapi tidak diimbangi dengn revolusi akhlak dalam dirinya
yang masih jauh dari nilai-nilai fitri. Berdebat
tentang Konsep Ketuhanan namun tak nampak
“sifat-sifat” Tuhan dalam dirinya, seperti rahman, Rahim. Maka kalau kondisi ini terus
dibiarkan, maka tidaklah heran organisasi
mahasiswa mengalami degradasi dan
deteroiorasi dalam skala aksi maupun subtansi.
Dan hal inilah yang pada akhirnya menyebabkan
kaderisasi menurun drastis baik kualitas maupun kuantitas. Kondisi objektif di atas bergulir bagaikan bola
salju yang kian membesar dan sulit dicairkan,
sehingga memunculkan kelompok mahasiswa
terbagi sebagai berikut: 1. Kelompok Mahasiswa Kupu-kupu (kuliah
pulang-kuliah pulang). Tipikal dari
individu atau kelompok mahasiswa ini
dominan melewai hari-harinya di
kampus full hanya dengan belajar “Teks Book”, mengerjakan semua yang diperintahkan setiap dosen (baca: dosen)
dengan harapan kuliah dapat selesai
tepat waktu dan meraih prestasi
akademik yang memuaskan sehingga
dapat menjadi dongkrak untuk
peningkatan karier. Ciri khas utama kelompok ini adalah Indeks Prestasi
Komulitatif (IPK) minded, cendrung
eksklusif dan skeptis-apatis terhadap apa
pun bentuk aktivitas organisasi
mahasiswa, senantiasa berpikir
“neraca rugi-laba”, saat diajak ber- organisasi bahkan cendrung subjektif
dalam peniliaiannya tentang aktivitas
kampus. 2. Kelompok Mahasiswa Cheerleader.
Kelompok atau tipikal individu semacam
ini mempunyai beberapa ciri, di
antaranya senang meramaikan atau ikut
menyemarakkan beberapa kegiatan
yang ada di kampus maupun organisasi mahasiswa. Namun, masih “alergi” jika suatu ketika dipercaya untuk
mengemban amanah kepemimpinan
ataupun kepengurusan dalam sebuah
event dan kegiatan sosial
keorganisasian. Bagi mahasiswa model
ini, berkelompok dan berorganisasi haruslah ada muatan “pesta”, bersenang-senang, sekadar pergaulan
dan cendrung tidak mempunyai
pendirian yang pasti terhadap pendapat-
pendapat yang beredar mengelilingi
lingkungan sekitarnya. Siapa yang dekat-
akrab, mereka-lah kawan “organisasinya. ” 3. Kelompok Mahasiswa Aktif dengan
Organisasinya. Kelompok atau individu
dari mahasiswa semacam ini tidak begitu
dominan keberadaannya. Secara
kuantitatif relatif sedikit, sedangkan dari
segi kualitas masih harus dikaji ulang. Eksistensi kelompok atau individu
bertipikal semacam ini sepintas aktif
dengan segenap organisasi
kemahasiwaan yang ada baik yang intra
maupun eksra kampus. Bahkan, dari
yang sedikit jumlahnya di sini, sebagian di antaranya cendurng “kebablasan ”, sehingga ada juga secara tidak sadar
melepas statusnya sebagai mahasiswa
lantaran “kris moneter ” dalam dirinya D-O (baca Drop Out). Ada juga sebagian
diri mereka yang “kehabisan napas ” kerena ketidakmampuan me-manage
waktu yang dimilikinya, sehingga vacum
bahkan berubah menjadi apatis terhadap
organisasi mahasiswa. Merubah Paradigma Berpikir Mahasiswa yang aktif ber-organisasi secara
konsisten semata-mata memiliki pemahaman
bahwa organisasi kemahasiswaan merupakan
sebuah sarana yang efektif dalam meng-kader
dirinya sendiri untuk ke depan. Sebagian di
antaranya masih mempunyai keyakinan pandangan bahwa kampus merupakan tempat
menimba ilmu yang tidak terbatas hanya kepada
pelajaran semata. Dengan bergabung aktif dalam organisasi
kemahasiswaan yang bersifat intra ataupun
eksra kampus berefek kepada perubahan yang
signifikan terhadap wawasan, cara berpikir,
pengetahuan dan ilmu-ilmu sosialisasi,
kepemimpinan serta menajemen kepemimpinan yang notabene tidak diajarkan dalam kurikulum
normatif Perguruan Tinggi. Namun, dalam ber-
organisasilah dapat diraih dengan
memanfaatkan statusnya sebagai mahasiswa. Pemahaman arti penting sebuah organisasi dan
aktivitas organisasi mahasiswa adalah salah satu
persoalan yang pertama-tama harus diluruskan.
Adanya anggapan bahwa ber-organisasi berarti
berdemonstrasi, atau ber-organisasi khusunya di
kampus tidak lebih dari sekadar membuang sebagian waktu, energi, ajang mencari kawan
atau mencari jodoh merupakan bukti adanya
kesalapahaman tentang presepsi sebagian
mahasiswa tentang organisasinya sendiri. Berdasarkan hal tersebut maka organsiasi
mahasiswa dituntut untuk terus meningkatan
kualiatas dirinya. Dan peningkatan pelayanan
terhadap masyarakat mahasiswa. Sebagai
miniatur pemerintahan negara dalam
penyelenggaraan negara yang semestinya dilakukan oleh aparatur negara. Maka, organisasi
mahasiwa harus meng-adopsi prinsip-prinsip
pemerintahan layaknya dalam sebuah negara
dan dikolaborasikan dengan prinsip sebagai
organisasi pengkaderan dan perjuangan. Dengan demikian, satu media yang dapat
membentuk kematangan mahasiswa dalam
hidup bermasyarakat ialah organisasi. Dengan
senantiasa ber-organisasi maka mahasiswa
akan senantiasa terus berinteraksi dan
beraktualisasi, sehingga menjadi pribadi yang kreatif serta dinamis dan lebih bijaksana dalam
persoalan yang mereka hadapi.**

Politik dan Timnas Skuad Garuda Indonesia

Beginikah Politik... Untuk mengangkat nama dimata publik sering kali memamfaatkan sebuah ketenaran untuk golongan tertentu. Politik slalu ada dalam segi kehidupan... Berbagai cara dilakukan untuk mengangkat namanya dimata publik dengan memanfaatkan ketenaran seseorang.. Dikalangan selebritis tentunya beberapa waktu silam... Skenario tlah dimainkan memamfaatkan ketenaran seorang kiyai sejuta umat untuk mengangkat namanya dimata publik yang hampir karam digelombang arus zaman...

Dan kali ini semarak timnas geruda untuk piala AFF tlah menjadi sorotan seluruh media dan jadi perbincangan hangat dikalangan generasi muda, anak2 bahkan orang tua.. Justru ini jadi kesempatan para politisi tertentu untuk ikut ambil andil dalam moment tersebut...

Berikut Coretan Indah dari E.S ITO Untuk Timnas garuda Indonesia yang didalamnya mengandung unsur politik...

"Kawan, kita sebaya. Hanya bulan yang membedakan
usia. Kita tumbuh di tengah sebuah generasi dimana
tawa bersama itu sangat langka. Kaki kita menapaki
jalan panjang dengan langkah payah menyeret sejuta
beban yang seringkali bukan urusan kita. Kita
disibukkan dengan beragam masalah yang sialnya juga bukan urusan kita. Kita adalah anak-anak muda
yang dipaksa tua oleh televisi yang tiada henti
mengabarkan kebencian. Sementara adik-adik kita
tidak tumbuh sebagaimana mestinya, narkoba politik
uang membunuh nurani mereka. Orang tua,
pendahulu kita dan mereka yang memegang tampuk kekuasaan adalah generasi gagal. Suatu generasi
yang hidup dalam bayang-bayang rencana yang
mereka khianati sendiri. Kawan, akankah kita
berhenti lantas mengorbankan diri kita untuk menjadi
seperti mereka?
Di negeri permai ini, cinta hanyalah kata-kata sementara benci menjadi kenyataan. Kita tidak
pernah mencintai apapun yang kita lakukan, kita
hanya ingin mendapatkan hasilnya dengan cepat. Kita
tidak mensyukuri berkah yang kita dapatkan, kita
hanya ingin menghabiskannya. Kita enggan berbagi
kebahagiaan, sebab kemalangan orang lain adalah sumber utama kebahagiaan kita. Kawan, inilah
kenyataan memilukan yang kita hadapi, karena kita
hidup tanpa cinta maka bahagia bersama menjadi
langka. Bayangkan adik-adik kita, lupakan mereka
yang tua, bagaimana mereka bisa tumbuh dalam
keadaan demikian. Kawan, cinta adalah persoalan kegemaran. Cinta juga masalah prinsip. Bila kau
mencintai sesuatu maka kau tidak akan peduli
dengan yang lainnya. Tidak kepada poster dan umbul-
umbul, tidak kepada para kriminal yang suka mencuci
muka apalagi kepada kuli kamera yang menimbulkan
kolera. Cinta adalah kesungguhan yang tidak dibatasi oleh menang dan kalah.
Hari-hari belakangan ini keadaan tampak semakin
tidak menentu. Keramaian puluhan ribu orang antre
tidak mendapatkan tiket. Jutaan orang lantang
bersuara demi sepakbola. Segelintir elit menyiapkan
rencana jahat untuk menghancurkan kegembiraan rakyat. Kakimu, kawan, telah memberi makna
solidaritas. Gocekanmu kawan, telah mengundang
tarian massal tanpa saweran. Terobosanmu, kawan,
menghidupkan harapan kepada adik-adik kita bahwa
masa depan itu masih ada. Tendanganmu kawan,
membuat orang-orang percaya bahwa kata “bisa” belum punah dari kehidupan kita. Tetapi inilah
buruknya hidup di tengah bangsa yang frustasi,
semua beban diletakkan ke pundakmu. Seragammu
hendak digunakan untuk mencuci dosa politik.
Kegembiraanmu hendak dipunahkan oleh iming-iming
bonus dan hadiah. Di Bukit Jalil kemarin, ada yang mengatakan kau terkapar, tetapi aku percaya kau
tengah belajar. Di Senayan esok, mereka bilang kau
akan membalas, tetapi aku berharap kau cukup
bermain dengan gembira.
Firman Utina, kapten tim nasional sepak bola
Indonesia, bermain bola lah dan tidak usah memikirkan apa-apa lagi. Sepak bola tidak ada
urusannya dengan garuda di dadamu, sebab simbol
hanya akan menggerus kegembiraan. Sepak bola
tidak urusannya dengan harga diri bangsa, sebab
harga diri tumbuh dari sikap dan bukan harapan. Di
lapangan kau tidak mewakili siapa-siapa, kau memperjuangkan kegembiraanmu sendiri. Di pinggir
lapangan, kau tidak perlu menoleh siapa-siapa,
kecuali Tuan Riedl yang percaya sepak bola bukan
dagangan para pecundang. Berlarilah Firman, Okto,
Ridwan dan Arif, seolah-olah kalian adalah kanak-
kanak yang tidak mengerti urusan orang dewasa. Berjibakulah Maman, Hamzah, Zulkifli dan Nasuha
seolah-olah kalian mempertahankan kegembiraan
yang hendak direnggut lawan. Tenanglah Markus,
gawang bukan semata-mata persoalan kebobolan
tetapi masalah kegembiraan membuyarkan impian
lawan. Gonzales dan Irvan, bersikaplah layaknya orang asing yang memberikan contoh kepada bangsa
yang miskin teladan.
Kawan, aku berbicara tidak mewakili siapa-siapa. Ini
hanyalah surat dari seorang pengolah kata kepada
seorang penggocek bola. Sejujurnya, kami tidak
mengharapkan Piala darimu. Kami hanya menginginkan kegembiraan bersama dimana tawa
seorang tukang becak sama bahagianya dengan
tawa seorang pemimpin Negara. Tidak, kami tidak
butuh piala, bermainlah dengan gembira
sebagaimana biasanya. Biarkan bola mengalir,
menarilah kawan, urusan gol seringkali masalah keberuntungan. Esok di Senayan, kabarkan kepada
seluruh bangsa bahwa kebahagiaan bukan urusan
menang dan kalah. Tetapi kebahagiaan bersumber
pada cinta dan solidaritas. Berjuanglah layaknya
seorang laki-laki, kawan. Adik-adik kita akan
menjadikan kalian teladan!"

Ada Apa dengan IKMPI ???

Written By Unknown on Selasa, 28 Desember 2010 | 12.02

Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa dan Pelajar Pelalawan (IKMPI) adalah sebuah organisasi puncak yang mewadahi seluruh Himpunan Pelajar dan Mahasiswa yang tersebar dibeberapa provinsi di Indonesia. Sebagai kepala yang berhak mengatur tiap2 anggota badannya untuk kesatuan dan persatuan dalam kebersamaan, keselarasan, dan kekompakan untuk membangun masyarakat pelalawan yang intelektual dikalangan pelajar dan Mahasiswa pelalawan untuk membangun generasi penerus pelalawan yang handal dan memiliki kredibilitas yang tinggi dalam membangun pelalawan kedepan.

Pertanyaanya sudahkah itu terwujud. Sekecil apapun dari bukti perwujutan itu... Dimanakah letak kinerja IKMPI saat ini ataukah hanya sebuah pelengkap anggota tubuh keorganisasian. Hanya nama yang terdiam membisu melihat anggota badannya bergerak tanpa kepala.... Apa jadinya kini anggota tubuh telah kehilangan kepala untuk berjalan dengan kaki sendiri. Nama sendiri dan tekat sendiri.

Ada apa dengan IKMPI... Dimana mereka saat ini ? Dan apa saja yang mereka lakukan untuk Himpunan pelajar dan Mahasiswa Pelalawan skala nasional sekarang. Kenapa saat polemik tubuhnya membelit. Rendahnya tingkat loyalitas dan kebersamaan yang menjadi tanggung jawab mereka saat ini. Jika ada bersuaralah dengan lantang dan katakan "akulah IKMPI kepala dari tiap anggota tubuhku yang akan slalu mengarahkan mata untuk lebih baik, berpikir kreatif tuk lebih aktif, mendengar keluh kesah, merasakan sakit, bersama menelusuri waktu untuk pelajar dan Mahasiswa Pelalawan Indonesia dan aku yang bertanggung jawab atas anggota tubuhku. Karena aku kepala. Aku bisa berpikir dan melihat himpunan pelajar mahasiswa Pelalawan yang lebih baik untuk Indonesia" satu untuk Hipmawan.. Satukan kami kembali dalam kebersamaan seperti dulu yang kini terpecah disebabkan lemahnya kebijakan tata keorganisasian dari IKMPI...

IKMPI Seharusnya.....
Membangun kebersamaan dan keselarasan
sudahkah ini terwujud... ? belum, Sudahkah memiliki nama besar ? belum. kita tahu Organisasi pelajar dan Mahasiswa Pelalawan bukanlah organisasi yang kerdil melainkan sebuah organisasi yang besar dan tersebar dibeberapa provinsi di Indonesia. Sewajarnyalah memiliki satu nama besar dalam wadah yang sama. Merupakan perwujutan keselarasan dalam kebersamaan antar tiap elemen. Realitanya saat ini setiap elemen berjalan sendiri2, membesarkan nama sendiri tanpa ada keselarasan dalam satu nama besar yang akan dibesar2kan. Jelas ini berpengaruh untuk masa depan organisasi kedepan. Sudahkah semua tersinkronisikan dengan baik... Selaraskah ? belum... Hal ini kita PJ kan pada IKMPI sebagai kepala yang punya mata tuk melihat realitanya saat ini...

Reunian AKBAR (program tahunan )
Contoh kegiatan berskala nasional yang menyatukan seluruh pelajar dan Mahasiswa Pelalawan seluruh Indonesia dan silahturahmi antar junior dan senior pelajar dan Mahasiswa Pelalawan setiap tahunnya untuk ciptakan rasa persaudaraan yang solid dan barisan besar yang tak tergoyahkaN. Sehingga tak melupakan sejarahnya, seniornya, dan orang2 yang berkompeten dalam tubuh keorganisasian. Barulah dinamakan keluarga besar dan terus besar tiap tahunny... Pertanyaanya sudahkah ada program berskala nasional yang melibatkan seluruh anggota baik junior maupun senior... ??? IKMPI adalah kepala yang mampu berpikir dan punya andil dalam membangun itu... Organisasi yang tak pernah melupakan sejarahnya dan orang2 pendahulunya...

Kebijakan Intern dan Ekstern Organisasi
IKMPI haruslah memiliki kebijakan Intern berskala nasional demi terwujudnya IKMPI yang solid dalam membangun kebersamaan dan keselarasan. IKMPI punya andil merubah, mengganti, menegur, mengatur anggota tubuhnya dalam mewujudkan cita2 IKMPI tersebut... Dan juga kebijakan ekstern organisasi dalam membangun kerjasama dengan pihak pemerintah dan swasta yang ada dipelelawan.
Duta IKMPI
IKMPI memiliki duta ditiap sub organisasi yang tersebar dibeberapa provinsi di Indonesia. Untuk memudahkan system transformasi dan pendataan secara keseluruhan tingkat nasional...

Penanggung jawab
Tiap polemik yang ada ditubuh keorganisasian seharusnya IKMPI sebagai kepala ikut merasakan dan berpikir untuk pertanggung jawaban dan melakukan perbaikan. Seperti polemik yang terjadi di Tubuh Hipmawan Pekanbaru yang terpecah diakibatkan oleh adanya krisis politik yang berujung pada manajemen konflik yang tak terselesaikan. Sebenarnya ini adalah tanggung jawab IKMPI dan menyelesaikan perkara ini secara bijak. Realitanya tidak sedikitpun campur tangan didalamnya bahkan membiarkan begitu saja dan terkesan diabaikan.. Kenapa manajemen konflik ini terjadi disebabkan lemahnya dan mungkin tidak adanya kebijakan intern IKMPI untuk memenej organisasi secara keseluruhan.

Inilah yang menjadi tanggung jawab besar IKMPI kedepan Memelihara persatuan dan kesatuan dalam kebersamaan dan keselarasan. Memang menjaga lebih susah dari pada menciptakan tapi paling gak ada usaha dan komitmen yang akan dijaga demi terwujudnya cita2 organisasi pelajar dan mahasiswa pelalawan untuk masa depan...

Mari kita rangkul smuanya dalam satu wadah nama besar. Baik junior maupun senior bersama sama membangun organisasi yang bermartabat yang mempunyai tekat kuat untuk Hipmawan yang lebih baik, lebih besar. Organisasi yang melahirkan kader bermutu dipelalawan. Menjadi teladan dan skuad yang diperhitungkan. Jangan biarkan jalan ditempat apa lagi berjalan tanpa kepala. Jangan biarkan terpecah. Satukan nama kita, tekat kita, dalam kebersamaan dan keselarasan. Bukan Golongan...

Note : Organisasi yang besar memiliki nama yang besar dan tak pernah takut pada kritikan. Justru akan membuka jalan untuk perbaikan yang lebih baik.***

Hipmawan Pekanbaru Meresmikan Jalan Datuk Tungkat Sebagai Pengganti Nama Jalan Simpang Sepakat

Hipmawan Pekanbaru yang tergabung dalam peserta KBSM Lipai Bulan menyempatkan diri untuk peresmian Jl. Dtk Tungkat sebagai pengganti nama simpang sepakat . Peresmian tersebut berlangsung pada tanggal 26 Desember 2010 pukul 03:05 wib waktu setempat yang di ikuti peserta KBSM Hipmawan Pekanbaru yang diwakili saudara Izun (Ketua Hipmawan Pekanbaru) dan ...... Sebagai penanggung jawab pelaksanaan penggantian nama tersebut

simpang sepakat yang dulu dikenal miring dikalangan masyarakat riau khususnya Pelalawan. hal inilah yang menjadi landasan penggantian nama identitas tersebut. Berawal dari pemberantasan tempat asusila penjajakan seks komersial yang cukup terkenal tersebut cukup mencoreng nama sepakat yang dinilai tiap kalangan sebagai tempat porstitusi. Untuk mengubah paradigma inilah dibutuhkan terobosan baru seperti penggantian nama Sepakat menjadi Jl. Datuk Tungkat .

Dilihat dari kronologis awalnya keberadaan sepakat dibenak masyarakat pelalawan adalah sebagai tempat porstitusi dipelalawan yang sebelumnya dihancurkan oleh Hendri BS dan Datuk Saidina Ali serta kawan2 pada masa itu. Berikut cuplikanya dari metronews ...


" Metrotvnews.com, Pelalawan: Sekitar 30 bangunan di kompleks lokalisasi Sepakat di Kabupaten Pelalawan, Riau, ludes dibakar massa. Jumlah polisi maupun anggota TNI yang berada di lokasi lebih sedikit dibanding massa, membuat aksi pembakaran ini tak bisa diredam. Pembakaran dilakukan massa dari Kecamatan Pangkalan Kuras dan Pangkalan Lesung. Sebelum membakar, massa mendobrak satu per satu bangunan di lokalisasi yang terkunci. Bangunan ini ditinggal pemilik yang mengetahui akan kedatangan massa. Menurut warga, mereka telah lama meminta agar lokalisasi Sepakat yang terbesar di Pelalawan itu ditutup. Namun, meski berulang kali didemo, tuntutan warga tidak pernah ditanggapi polisi maupun pemda setempat. Kontributor Metro TV Basarudin di kawasan lokalisasi Sepakat, melaporkan, warga sudah mendatangi lokalisasi sebelum aksi pembakaran. Perwakilan warga itu meminta dan memperingatkan agar lokalisasi ini segera ditutup. Apalagi, dalam rangka menghadapi puasa Ramadhan. Rupanya, permintaan warga ini tak diindahkan pengurus maupun penghuni lokalisasi. Warga pun marah. Mereka sepakat membakar bangunan lokalisasi yang berdiri sejak dua tahun silam. Kemarahan warga tak bisa lagi dicegah oleh polisi maupun anggota TNI yang berjaga-jaga di sana. Kondisi saat ini dilaporkan sudah aman terkendali. "


Ini menjadi konflik yang panjang masa itu dan akhirnya. komplek lokalisasi sepakatpun ditutup. hingga saat inipun nama sepakat mempunyai citra buruk dimasyarakat dan inilah yang menjadi landasan penggantian nama Simpang Sepakat menjadi Jl. Dtk Tungkat sebagai penerus perjuangan Hendri BS dan kawan2 dalam pemberantasan lokalisasi Sepakat yang ada di Kec. Pangkalan Lesung...

Peran Mahasiswa dan Sejarah Bangsa

Written By Unknown on Senin, 27 Desember 2010 | 11.19

Mahasiswa dan Sejarah Bangsa Apabila kita melihat film-film action hero yang di
adaptasi dari buku-buku komik karya sineas
holywood, maka begitulah kira-kira bentuk hubungan
antara mahasiswa dan perjalanan sejarah
bangsanya. Mahasiswa selalu hadir di saat bangsanya
ada dalam posisi genting, terdesak, dan terancam eksistensinya. Layaknya pahlawan super hero yang
menyelamatkan penduduk dari ancaman kejahatan
para begundal yang mengganggu mereka. Dalam konteks Indonesia, maka analogi di atas berarti
mahasiswa adalah barisan golden generations yang
siap melahirkan perubahan demi perubahan bagi
bangsanya dalam koridor mewujudkan cita-cita dan
tujuan nasional Indonesia merdeka, serta menjaga
eksistensi bangsa dari setiap usaha-usaha yang berusaha mengingkari cita-cita dan tujuan nasional
tersebut yang merupakan kontrak sosial dasar
terbentuknya bangsa Indonesia. Dengan demikian, mahasiswa harus menjadi man of
idea yang memberikan gambaran visi tentang masa
depan bangsa, sekaligus menjadi creative minority
yang melahirkan inovasi-inovasi di tengah kejumudan
bangsa dalam menghadapi berbagai masalah dan
tantangan kehidupan berbangsa. Mereka menghadirkan gagasan dan nilai-nilai pembaharuan
sebagai semangat zaman baru ke tengah
masyarakat, yang merupakan hasil pembacaan
mereka terhadap tanda-tanda zaman yang terus
bergerak. Gagasan dan nilai-nilai Ini merupakan
modal utama bagi mahasiswa untuk merakayasa sebuah perubahan sosial, karena pada dasarnya
perjuangan mahasiswa bukan merupakan
perjuangan untuk kekuasaan un sich, melainkan
menegakkan gagasan dan nilai-nilai pembaharuan
tadi untuk menggantikan status quo yang sudah tidak
relevan lagi dengan zamannya. Sebagai contoh gerakan kebangkitan nasional 1908,
para mahasiswa pada waktu itu dapat menangkap
semangat zaman yang dihasilkan oleh politik etis
Belanda, dimana pendidikan telah melahirkan
kesaaran massa mengenai kesamaan nasib meeka
yang dijajah dan mampu untuk dirasionalisasikan lewat gerakan-gerakan organisasi yang menuntut
untuk diakuinya hak-hak penduduk pribumi. Pada
gerakan pemuda 1928, isu mereka sudah beralih
pada isu persatuan nasional yang mampu
merasionalisasikan keberagaman yang terdapat pada
Hindia Belanda menjadi sebuah entitas politik, satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa yang
bernama Indonesia. kemudian, gerakan mahasiswa (baca:pemuda) 1945,
meskipun tidak terlalu menonjol dalam sejarah
namun peranan mereka tidak bisa diabaikan begitu
saja. Mereka memperjuangkan sebuah gagasan dan
nilai luhur mengenai sakralnya kemerdekaan bagi
bangsa mereka, sehingga kemerdekaan itu harus direbut, bukan hadiah dari bangsa lain. Akibatnya
terjadilah peristiwa Rengasdengklok yang memaksa
Bung Karno dan Bung Hatta untuk segera
memproklamirkan kemederkaan agar tidak terkesan
kemerdekaan nantinya adalah pemberian Jepang. Gerakan mahasiswa 1966 memperjuangkan gagasan
dan nilai mengenai anti kediktatoran, anti kemiskinan,
anti komunisme yang ke semua hal itu jelas
bertentangan dengan tatanan kebangsaan kita yang
tercantum pada Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.
Rasionalisasi gerakan tersebut ialah dengan mengganti kepemimpinan nasional serta melahirkan
pembangunan sebagai semangat zaman yang
menjanjikan kesejahteraan ekonomi bagi rakyat
Indonesia dan kehidupan politik yang lebih
demokratis. Namun, apa yang diperjuangkan oleh gerakan
mahasiswa pada 1966 tersebut ternyata tidak
menghasilkan sesuatu seperti yang diharapkan,
kecuali memang ada sedikit perbaikan di sektor
ekenomi, pemerintahan Orde Baru malah
memerankan kediktatroan yang jauh lebih ganas daripada pendahulunya. Itulah yang dijadikan tema
perlawanan oleh gerakan mahasiswa 1974, 1978,
dan sampai pada puncaknya pada 1998. Mereka
memperjuangkan tatanan nilai untuk menghapus
rezim yang korup (KKN), anti HAM, serta anti
demokrasi, dan melahirkan reformasi sebagai semangat zaman yang akan mengawal perubahan
yang mereka aspirasikan. Gerakan Mahasiwa dan Strategi Perjuangan Berdasarkan penjelasan di atas sudah jelas bahwa
sejarah pergerakan Indonesia adalah sejarah
pergerakan gerakan mahasiswa (karena pemuda
pada waktu itu yang memiliki kesadaran untuk
menggalang pergerakan perlawanan adalah pemuda-
pemuda terdidik dan mahasiswa). Sehingga kita sebagai pemuda dan mahasiswa hari ini memiliki
tanggungjawab dan beban sejarah untuk melanjutkan
misi dan tugas yang telah di wariskan oleh pemuda-
pemuda terdahulu untuk melakukan perubahan
menghadapi keadaan bangsa saat ini. Ada dua kesamaan kata kunci strategi yang dipakai
oleh gerakan mahasiswa dalam perjuangannya, yaitu
organisasi dan radikalisasi. Organisasi berfungsi
sebagai wadah pemersatu elemen-elemen
perjuangan baik itu berupa orang, sumber daya,
maupun strategi, untuk menjadi menjadi satu kesatuan kekuatan yang utuh dan tidak tercerai-
berai, memiliki visi yang sama dan memiliki
manajemen dalam melakukan perlawanan. Radikalisasi adalah siera qua non dalam perjuangan
mahasiswa, karena perjuangan mahasiswa akan vis
a vis dengan status quo. Namun radikaliasai di sini
tidak selalu identik dengan kekerasan semata,
kekerasan hanya merupakan ekses dari perlawanan
yang bersentuhan langsung dengan kekuatan status quo yang tidak ingin ada perubahan. Radikalisasi yang
dimaksud lebih pada tatanan nilai yang merupakan
hasil pemikiran yang ada di luar mainstream pada
saat itu dan juga merupakan solusi sekaligus proyeksi
terhadap pemasalahan, serta mampu menggerakkan
alam kebatinan rakyat untuk sadar dan mau bergerak untuk merubah kondisi yang ada pada saat itu.
Karena jelas gagasan adalah alat yang paling efektif
dalam melakukan perlawanan. Karena, pada dasarnya rakyat bukan tidak
merasakan atau tidak tahu mengenai kondisi
kehidupannya sendiri, namun mereka tidak mampu
memformulasikan pandangannya tersebut ke dalam
sebuah gagasan dan nilai, mereka hanya pada
sampai pada tahap mengeluh sebagai korban dari ketidakadilan yang atas apa yang mereka rasakan.
Peran gerakan mahasiswa dalam hal inilah
menangkap keresaha-keresahan tersebut, kemudian
memformulasikannya ke dalam sebuah gagasan dan
nilai yang menjadi dasar dari perjuangan mereka
menciptakan perubahan sosial. Dengan berbekal kekuatan gagasan dan nilai
tersebut, gerakan mahasiswa menjadi kekuatan
pelopor dan pemimpin perubahan yang mampu
menggerakan setiap sumber daya yang ada untuk
mendukung gerakan mahasiswa serta melakukan
perlawanan terhadap ketiakadilan tersebut. Dengan begitu, radikalisasi gerakan mahasiswa berfungsi
sebagai pemicu sekaligus martir untuk memulai
sebuah perubahan, yang merupakan pra kondisi
sebelum terjadi gerakan sosial dalam skala yang lebih
besar ketika rakyat sudah ikut bergerak untuk
menciptakan perubahan sosial. Karena rumus peradaban sudah tertulis bahwa tidak
mungkin ada perubahan tanpa perlawanan, tidak
mungkin ada perlawanan tanpa pemimpin, dan tidak
mungkin ada pemimpin perubahan yang tidak radikal. Fungsi Organisasi Gerakan Mahasiswa Diatas kita sudah melihat betapa vitalnya peranan
gerakan mahasiswa bagi bangsa Indonesia.
Pertanyaan besarnya, apa logika yang berkerja di
balik terciptanya peran tersebut. Mahasiswa
merupakan entitas yang istimewa di dalam struktur
masyarakat Indonesia, mereka adalah golongan terpelajar, yang masih kecil kuantitas serta
kualitasnya di Indonesia. hal ini menjadikan
mahasiswa termasuk dalam kelompok elite di dalam
masyarakat yang memiliki akses terhadap sumber
daya politik, ekonomi, intelektual. Konsekuensi dari luasnya ilmu pengetahuan dan
wawasan yang dikuasainya, menjadikan mahasiswa
merupakan kelompok yang tercerahkan yang
memiliki kesadaran kritis terhadap lingkungan
disekitar mereka. kesadaran ini mendorong
mahasiswa memenuhi panggilan sejarah peradaban, untuk melanjutkan misi-misi kenabian (misi profetik),
yaitu sebuah tradisi progressif untuk mendorong
perubahan struktural guna mewujudkan peradaban
manusia untuk menjadi lebih adil dan sejahtera serta
membebaskan manusia dari segala problematiknya. Kombinasi kedua hal diatas mengubah mahasiswa
sebagai intelektual organik, yaitu sebagai agen
perubahan sosial yang tidak saja berkutat di menara
gading sebagai pengamat dan penghasil teori sosial
belaka, namun turut serta berproses dalam
menggagas, merekayasa, dan melaksanakan perubahan sosial itu sendiri. Mereka bersentuhan
dengan realitas sosial, mampu mencerahkan
kehidupan manusia lainnya dengan berperan sebagai
problem solver dan inovator peradaban. Dengan
demikian, tidak mengherankan bila mahasiswa
merupakan duta masa depan, karena secara tidak langsung dalam konteks Indonesia, mahasiswa
adalah agen sejarah yang selalu melahirkan gagasan
dan nilai yang menggerakan perubahan demi
perubahan di tengah zaman yang terus bergerak. Pertanyaan berikutnya bagaimana menghasilkan
mahasiwa-mahasiswa yang mampu melakukan hal-
hal tersebut? karena karakter mahasiswa yang
demikian itu bukan merupakan sesuatu yang taken
for granted melainkan sesuatu yang dihasilkan
melalui proses yang panjang. Ada tiga pilar utama yang menentukan eksistensi dan
superioritas suatu bangsa di dunia ini. Pertama.
Keyakinan atau pandangan bangsa itu tentang
kekuatan dan keunggulan bangsa tersebut atas
bangsa lain. Kedua, kemampuan bangsa tersebut
dalam menginterprestasikan secara intelektual dan saintifik atas kayakinan tersebut dalam realitas
kehidupan. Ketiga, adanya manusia par excellence
yang berani dan cerdas untuk mendasarkan hidupnya
atas keyakinan tersebut secara penuh dan
komprehensif. Bangsa Indonesia sudah memiliki Pancasila dan
Pembukaan UUD 1945 sebagai tatanan nilai yang
diyakini menjadi visi masa depan bangsa. Bangsa ini
juga mengembangkan sistem pendidikan yang
menghasilkan para intelektual dan candekiawan yang
berusaha mengembangkan dan menderivasikan nilai- nilai tersebut kedalam tataran praktis kehidupan
masyarakat. Pilar ketiga merupakan pilar terpenting,
dimana keyakinan normatif tersebut bersentuhan
langsung dengan realitas kehidupan melalui orang-
orang yang mempercayainya dan mengamalkannya
dalam kehidupan. Karena sebaik apa pun nilai tidak akan berguna bila tidak ada manusia yang
mengamalkannya. Persoalan ini dijawab oleh proses perkaderan yang
dilakukan oleh (salah satunya) organisasi pergerakan
mahasiswa yang menginisiasi mahaasiswa dengan
ideologi, metodologi, strategi perjuangan. Sehingga
hasilnya mereka adalah manusia-manusia yang siap
untuk selalu memikirkan nasib bangsanya, dengan segenap sumber daya yang dimiliki baik itu
pemikiran, ilmu pengetahuan, materi, bahkan
nyawanya sendiri. Seperti halnya yang dilakukan oleh founding father
bangsa Indonesia, mereka mengorbankan masa
muda, waktu, harta benda hingga kepentingan-
kepentingan pribadi demi perjuangan mewujudkan
kemerdekaan untuk tanah air dan bangsa Indonesian
tercinta. Inilah sesungguhnya fungsi terpenting dari organisasi pergerakan mahasiswa yaitu mendidik,
mempersiapkan kader-kader untuk siap menjadi
manusia-manusia pilihan yang mampu mewujudkan
peradaban Indonesia yang unggul. Di tengah semakin masifnya kebudayaan hedon di
kalangan pemuda dan mahasiswa Indonesia, di saat
yang bersamaan organisasi pergerakan mahasiswa
juga dihadapkan pada masalah kebangsaan yang
begitu pelik, dimulai dari kemisikinan, penganguran,
kesehatan dan pendidikan yang semakin tidak terjangkau rakyat, korupsi yang menjadi virus
beradaban, liberalisasi ekonomi dan politik. Ini merupakan tantangan yang harus segera
dipecahkan karena di satu sisi semakin sulit
mendapatkan sumber daya mahasiswa yang
berkualitas dan berkarakter namun di di sisi lain,
tanah air sudah memanggil mahasiwa untuk segera
menunaikan tugasnya. Ini merupakan tantangan yang harus segera di carikan jalan keluarnya bila tidak
ingin eksistensi organisasi pergerakan mahasiswa
segera ditinggalkan oleh zaman. karena apabila
pemuda dan mahasiswa sebagai generasi muda
bangsa Indonesia “tertidur”, alamat nasib bangsa ini akan jauh “terkubur ” di bawah deru zaman yang semakin maju melangkah ke depan,
meninggalkan bangsa kita dalam kemelaratan,
kebodohan, dan kehancuran.

Dokumentasi KBSM Lipai Bulan Hipmawan Pekanbaru

Written By Unknown on Minggu, 26 Desember 2010 | 02.57

Kamis (23/12/10) sekitar 150 Mahasiswa/i Hipmawan pekanbaru yang tergabung dari beberapa universitas dipekanbaru dan 6 orang ditingkat SMAN Bandar Petalangan berangkat ke desa lipai bulan dalam rangka kemah bakti sosial masyarakat . Namun sebelumnya seluruh mahasiswa hipmawan Pekanbaru melakukan acara pelepasan di depan kantor bupati pelalawan yang diwakili Bapak Zerdawan yang menyampaikan beberapa pesan dan nasehat dalam melaksanakan Kemah bakti sosial yang berorientasi pada mewujudkan rasa gotong royong pada masyarakat didesa lipai bulan. Beliau berharap acara bakti sosial tersebut berlangsung lancar dan akhirnya acara pelepasan ditutup dengan do'a...
meski sedikit halangan mengenai perlengkapan tenda namun semangat juang panitia KBSM 2010 tak pernah kendor meski pelaksanaan sedikit melenceng dari jadwal semestinya...

Setelah smua persiapan terpasang termasuk tenda dan perlengkapan malam harinya hipmawan pekanbaru beserta kawan2 meresmikan pembukaan KBSM yang dibuka langsung oleh Kepala Desa setempat dimasjid Al-ikhsan. Sekaligus acara perkenalan pada masyarakat setempat dan pembagian kelompok regu KBSM yang akan diturunkan besok harinya

Adapun program2 yang diselenggarakan pada KBSM Lipai Bulan Hipmawan Pekanbaru diantaranya sebagai berikut :
1. Program Kesehatan Masyarakat
Hipmawan Pekanbaru Untuk KBSM kerja sama dengan Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Kerumutan Mengadakan Program Kesehatan Gratis untuk Masyarakat Desa Lipai Bulan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat setempat. Program ini cukup sukses dan banyak masyarakat setempat ikut dan berobat atas keluhan yang mereka derita...
2. Kerja Bakti Sosial Masyarakat
Dalam program ini beserta Hipmawan Pekanbaru yang tergabung dalam KBSM Hipmawan Pekanbaru melakukan kerja bakti sosial dibeberapa tempat di desa lipai bulan. Meliputi ... Pemakaman dan Masjid. Hal ini bertujuan bahwa pentingnya semangat kegotong royongam dalam membangun desa yang mandiri dan maju secara berkelanjutan. Dengan semangat bersama tak ada yang tak mungkin terwujud dalam kebersamaan...
3. Keagamaan dan Silahturrahim
Dalam program ini bebrapa kegiatan agama berupa siraman rohani dari mahasiswa fakultas agama peserta kbsm dimasjid setempat dalam rangka silahturahmi pada masyarakat setempat... Temu ramah mahasiswa dan masyarakat Serta sesi acara sholat bersama dll
4. Identipikasi
Dalam hal ini anggota KBSM Hipmawan pekanbaru memberi plang nama disetiap perangkat RT/RW serta nama jalan yang ada didesa lipai bulan juga peresmian penggantian nama simpang sepakat yang telah dikenal negatif dikalangan masyarakat riau khususnya pelalawan menjadi Jl. Datuk Tungkat
5. Motivasi Senior Hipmawan Pekanbaru
Serta gak ketinggalan Hipmawan pekanbaru senior memberikan beberapa motivasi dan pandangan untuk hipmawan lebih baik kedepan. Juga dihadiri camat kerumutan yang berlangsung pada hari ke 2 KBSM yang dikuti seluruh peserta KBSM. Program ini merupakan temu ramah antar hipmawan junior dan senior untuk Hipmawan.
6. Penghijauan
Penghijauan yang dipimpin langsung camat kerumutan beserta senior Hipmawan pekanbaru. Penanaman berupa sejumlah pohon dibeberapa tempat didesa Lipai Bulan ini berlangsung pada hari kedua sore harinya.
dan Program Sosial Lainnya

Ucapan terima kasih juga disampaikan Ketua Hipmawan Izun pada masyarakat Desa Lipai Bualan atas keramah tamahannya dan sambutan terhadap seluruh peserta kbsm Hipmawan Pekanbaru dan teman2 yang ikut berpastisipasi dan kerja sama bahu membahu menyukseskan program ini. Serta pada pemerintah pelalawan yang mensupport program ini..

Rasa prihatin atas buruknya infratruktur, penerangan dan kurangnya minat pendidikan disana hanya terdapat satu SD dari 40 siswa dari kelas 1-6 dan untuk kelas 6 hanya terdiri dari 3 org... Hal ini diperparah oleh buruknya infrstruktur sekolah dan kurangnya tenaga pengajar disana dan susahnya adek2 disana untuk melanjutkan kejenjang lebih tinggi karena infrstruktus sekolah hanya SD saja. berharap adanya perhatian pemerintah khususnya Dinas Pendidikan Pelalawan untuk meninjau langsung kelokasi melihat secara nyata dan real disana. adapun infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat adalah penerangan, sarana pendidikan, sarana kesehatan masyarakat. Dll...

Nah buat sobat hipmawan yang ikut kemah bakti sosial masyarakat didesa lipai bulan bisa berkomentar disini seputar kesan dan pesan slama program ini berlangsung...

Sebuah Renungan di Hari Ibu " Disaat Daku Tua.... "

Written By Mahyudin on Rabu, 22 Desember 2010 | 07.58

moga kita bisa lebih tau dan ngerti tentang seorang ibu...

Disaat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu.
Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku.

Disaat daku menumpahkan kuah sayuran di bajuku,
Disaat daku tidak lagi mengingat cara mengikatkan tali sepatu.
Ingatlah saat-saat bagaimana daku mengajarimu,
membimbingmu untuk melalukannya.

Disaat saya dengan pikunnya mengulang terus menerus ucapan yang membosankan mu.
Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku,
Dimasa kecilmu, Daku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah saya ceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai dlm mimpi.

Disaat saya membutuhkanmu untuk memandikanku,
Janganlah menyalahkanku.
Ingatlah dimasa kecilmu, bagaimana daku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi ?

Disaat saya kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern,
Janganlah mentertawaiku.
Renungkanlah bagaimana daku dengan sabarnya menjawab setiap kata "Mengapa ?" yg engkau ajukan disaat itu.

Disaat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan,
Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku.
Bagaimana dimasa kecilmu daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan.

Disaat daku melupakan topik pembicaraan kita,
Berilah sedikit waktu padaku untuk mengingatnya.
Sebenarnya, topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku, asalkan engkau berada disisiku utk mendengarkanku, daku telah bahagia.

Disaat engkau melihat diriku menua, janganlah bersedih.
Maklumilah diriku, dukunglah daku, bagaikan daku terhadapmu disaat engkau mulai belajar tentang kehidupan.

Dulu daku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini, kini temanilah daku hingga akhir jalan hidupku.
Berilah daku Cinta Kasih dan kesabaranmu, Daku akan menerimanya dengan senyuman penuh syukur.
Di dalam senyumku ini, tertanam kasihku yang tak terhingga padamu.

Sebuah Renungan bagi yang mempunyai Orang Tua dan akan menjadi Tua nanti.
SELAMAT HARI IBU……….

SEMOGA KITA DAPAT MEMBAHAGIAKAN IBU......DAN KEDUA ORANG TUA KITA

Hipmawan Pekanbaru akan mengadakan KBSM didesa lipe bulan

Written By Unknown on Jumat, 17 Desember 2010 | 13.46

Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Pelalawan (HIPMAWAN) akan mengadakan Kemah Bakti Sosial di Desa Lipe Bulan Kecamatan Kerumutan Kabupaten Pelalawan yang akan diadakan pada tanggal 23 s/d 26 Desember 2010. Program ini merupakan perwujudan peran penting mahasiswa dalam pengabdian pada masyarakat luas serta membangun kebersamaan diantara pelajar dan mahasiswa pelalawan sendiri...

Iwanto yang merupakan ketua panitia KBSM sendiri memaparkan "ini merupakan program rutin hipmawan dalam peran penting hipmawan dalam mengabdikan diri untuk masyarakat dan kegitan yang berorientasi pada kebersamaan hipmawan sendiri, slama tiga hari tentunya sudah dirancang program yang akan dilaksanakan nanti"

menurut perkiraan akan ada minimal 20 mahasiswa akan ikut pada program ini dari seluruh kecamatan diseluruh pelalawan yang tergabung dalam hipmawan yang ada dipekanbaru. dianggarkan sebanyak 3 Bus kota diberangkatkatkan kelokasi baksos. Bagi yang mau ikutan bisa segera daftarkan diri di sekretariat Hipmawan Pekanbaru Jl. Pembangunan No.26 marpoyan dan perwaakilan disetiap universitas dipekanbaru... Hal ini pihak panitia memerlukan data berapa yang akan berangkat agar tidak terjadi hal2 yang tidak diinginkan nantinya...

Adapun rangkaian kegitan yang akan dilaksanakan pada KBSM ini meliputi, kegiatan bakti sosial dan masyarakat sebagai program inti slama dua hari dan sehari pada akhir kegiatan juga akan diadakan semacam hiburan berupa game, doorprize, malam keberamaan serta jika dana memadai disertai hiburan menarik lainnya sebagai penyemangat dan pengobat rasa lelah selama berbakti pada masyarakat. Tentunya ini akan memjadi pengalaman yang menarik serta ajang membuktikan jati diri mahasiswa tentang peran penting dalam pengabdian pada masyarakat luas...

Riezal Fachrozie selaku pihak Infokom sendiri siap mendokumentasikan Momen berharga ini melalui media www.hipmawanindonesia.blogspot.com yang akan meliput setiap kegitan baik secara agenda maupun photo yang akan diupdate saat baksos berlangsung sehingga menjadi dokumentasi yang bisa jadi acuan buat hipmawan kedepan untuk lebih baik lagi dalam menjalankan perannya pada pengabdiannya pada masyarakat luas.
Riezal Fachrozie juga menuturkan bahwa ini adalah momen amal dan akan menjadi momen terbaik hipmawan selama dekade kepengurusannya. Tentunya dengan adanya infokom ini tentu rasa loyalitas teman2 kita yang lain semakin meningkat. Kebersamaan harus dipertunjukan agar sahabat kita menjadi loyal nantinya...

Nah... Buat sahabat kita yang ada dipekanbaru yang tergabung dalam himpunan pelajar dan mahasiswa pelalawan tunggu apa lagi.. Kapan lagi kita tunjukan rasa persatuan dan kebersamaan kita. tunjukin pada dunia eh pelalawan kita bahwa kita adalah pelopor masa depan pelalawan kedepannya... Semoga program amal ini menjadi ibadah buat kita dan membangun rasa kebersamaan dan persaudaraan kita antar kalangan pelajar dan mahasiswa pelalawan...***

Salam Kompak selalu
Admin Infokom Hipmawan Pekanbaru

Infokom Hipmawan berharap adanya kerjasama dalam membangun informasi pendididikan dengan Program Hipmawan Kreatif

Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Seluruh Pelalawan diharapkan bisa kerjasama dalam mensinkronisasikan imformasi dunia pendidikan kalangan pelajar pelalawan dimanapun berada... diharapkan dengan adanya gerakan Hipmawan Kreatif mampu mengasah kemampuan kita dalam jurnalistik dan berbagi informasi seputar dunia pendidikan dikabupaten pelalawan. Pihak infokom juga merasa pesimis ini bisa terwujud namus sedikit usaha membuka cakrawala pendidikan pelalawan berharap adanya kerjasama dalam kebersamaan.. Gerakan aktifis pendidikan yang tergabung dalam Hipmawan kreatif yang tergabubung dalam mediator pelajar dan mahasiswa pelalawan bisa meningkatkan warna tersendiri dalam dunia pendidikan pelalawan.

Dengan ini diharapkan kalangan pelajar maupun mahasiswa memiliki satu wadah informasi yang tergabung dalam Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Pelalawan Kreatif (Hipmawan Kreatif) yang meliputi

1. Himpunan Mahasiswa Kabupaten Pelalawan
Diaharapkan adanya perwakilan pelajar dari seluruh kecamatan di kabupaten pelalawan, untuk ikut ambil andil dalam penyampaian imformasi baik seputar pendidikan maupun berita daerah.

2. Kalangan Pelajar Kabupaten Pelalawan
Diharapkan ada perwakilan sekolah diseluruh kabupaten pelalawan dari perwakilan OSIS dalam menyampaikan informasi baik profil sekolah, kegiatan maupun berita sekolahnya

3. Belajar Jurnalistik
Buat teman2 yang ingin belajar menulis berita maupun pandangan dan ide kreatifnya tentang pendidikan, pelalawan, hipmawan, sekolah, universitas, kegitan dll

Infokom Hipmawan membuka Kesempatan tuk berbagi bersama, belajar dan berkarya bersama Hipmawan Kreatif... Komunitas Infokopelwan (Informasi dan Komunikasi pelajar pelalawan)
Dan yang ingin menjadi bagian dari infokopelwan bisa mengajukan permohonan via mail hipmawan@gmail.com atau bisa menghububungi Kontak Admin kami akan mengirim bagaimana cara menjadi bagian dari media ini...

Note : Program ini merupakan media kreatif pelajar dan mahasiswa pelalawan tanpa imbalan dari artikel yang diterbitkan. Dan ini hanyalah media pembelajaran.
Sebelumnya terima kasih buat sahabat yang kreatif dan mau berbagi...

beberapa perwakilan mahasiswa pelalawan hadiri pencabutan nomor urut calon bupati pelalawan

beberapa perwakilan mahasiswa yang tergabung dalan tim relawan calon bupati pelalawan ikut hadir di KPU Pelalawan dalam agenda pencabutan nomor urut peserta Pemilukada 2011.
Hasilnya,
1. M Harris- Marwan Ibrahim
2. Tengku Khalil Jaafar-Husni Thamrin dan
3. Anas Badrun-Narsum
pengundian nomor urut peserta calon bupati Pelalawan periode 2011-2016 bejalan lancar dan aman.
relawan dari kalangan mahasiswa hipmawan menyaksikan secara langsung pengundian nomor urut tersebut yang bertempat di gedung
Daerah Laksamana Mangkudiraja Komplek Kantor
Bupati Pelalawan pada hari Jumat 17 Desember 2O10 pukul 14.00 Wib
rapat pleno terbuka tersebut juga dihadiri ketua KPU Pusat yang sempat hadir menyaksikan pencabutan nomor urut tersebut. Dan memberikan beberapa kata sambutan yang Intinya, berharap masing-masing calon bupati dan wakil bupati, menciptakan Pemilukada Pelalawan dengan motto Pemilukada SEJUK (Santun, Edukatif, Jujur dan Kekeluagaan). Guna mewujudkan Pemilukada Sejuk tersebut tegas Harus didukung penuh oleh semua komponen, mulai dari Panwas, PPK, Masyarakat serta peran serta Pemerintah Kabupaten Pelalawan. Dan diharapkan pemilukada dapat berjalan dengan sejuk dan aman dan smua elemen baik pemerintah, mahasiswa dan masyarakat bisa bersama sama menyukseskan pemilukada dengan aman,
Pada sesi pencabutan masing2 calon mengambil no urutnya secara faktual dan setelah keputusan akhir telah ditetapkan yang disaksikan beberapa relawan termasuk kalangan mahasiswa pelalawan smua calon bupati maupun wakil bupati pelalawanmengadakan perjanjian bersama dalam menyukseskan Pemiliukada Pelalawan 2011-2016 tersebut.***

Hipmawan Pekanbaru demo Tuntut KPU Pelalawan Netral dan Profesional

Written By Unknown on Rabu, 15 Desember 2010 | 03.21

Sumber : www.riauterkini.com
Kantor KPU Pelalawan didatangi pengunjuk rasa. Para
mahasiswa yang beraksi menuntut lembaga
penyelenggara Pemilukada tersebut bersikap netral
dan profesional dalam menjalankan tugas. Riauterkini-PANGKALANKERINCI-Belasan Mahasiswa
yang tergabung kepada Himpunan Mahasiswa
Pelalawan (Hipmawan) Pekanbaru menggelar unjuk
rasa di KPU Pelalawan Rabu pagi (15/12/10). Mereka
mendesak, KPU Pelalawan bersikap netral,
independen guna menyukseskan Pelaksanaan Pemilukada Pelalawan. Mahasiswa datang ke kantor KPU Pelalawan yang
berada di perkantoran Dinas Bhakti Praja dengan
menggunakan sebuah bus kampus. Setiba didepan
kantor KPU mahasiswa langsung menggelar orasi,
secara bergantian. Disambut oleh sejumlah anggota KPU Pelalawan
termasuk ketua KPU Pelalawan Abdul Hamid,
mahasiswa menyampaikan beberapa butir
pernyataan sikap. Diantaranya, mendesak, KPU
Pelalawan untuk bersifata indenpenden dan
bersinergi dalam rangka mewujudkan Pemilkada Pelalawan yang sehat. Selain itu, mahasiswa meminta KPU Pelalawan untuk
transparansi, jujur dan adil terhadap masing-masing
calon bupati Pelalawan, meminta kepada ketua KPU
Pelalawan untuk bersikap profesional dan objektif
dalam penyelenggaraan Pemilukada Pelalawan. Juga
mendesak, KPU Pelalawan untuk bersikap netral dan tidak mudah di intimidasi terhadap masing-masing
calon bupati. Dikawal oleh puluhan petugas polisi, aksi mahasiswa
berlangsung tertib. Pada kesempatan tersebut
mahasiswa juga meminta kepada KPU Pelalawan
untuk mensosialisasikan pemilihan serta transparan
kepada seluruh masyarakat Pelalawan agar
suksesnya Pemilukada Pelalawan, terkhir mahasiswa meminta KPU Pelalawan untuk melibatkan peran
serta mahasiswa Pelalawan dalam melakukan
sosialiasasi pemulih dan pengawasan Pemilukada
Pelalawan. Setelah melakukan orasi, kemudian Ketua KPU
Pelalawan Abdul Hamid memberikan penjelasan
terhadap mahasiswa. Tidak itu saja, mahasiswa
diajak beraudiensi di aula kantor KPU Pelalawan.
Mahasiswa meninggalkan kantor KPU tepat pukul
13.00 setelah dijamukan makan siang.***

Sumber : www.riauterkini.com

Wisata Alam Pelalawan

Written By Unknown on Selasa, 14 Desember 2010 | 02.45

Kuala Napuh
Bagi pecandu wisata pancing, Kuala Napuh sudah tidak
asing lagi, desa ini terletak di Kecamatan Pangkalan Kuras, berjarak ± 18 kilo
meter dari Kota Sorek, ± 65 kilo meter dari Kota Pangkalan Kerinci dengan waktu
tempuh ± 1,5 jam. Serta berjarak ± 130 kilometer dari Kota Pekanbaru (ibukota
propinsi) dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam. Untuk sampai kesana kita akan
melewati Desa Betung dan desa Kesuma. Desa Betung terkenal dengan objek wisata Danau
Betung dan Pusat Budaya Petalangan. Masyarakat Petalangan yang kaya akan
atraksi seni budaya memberi kesan tersendiri bagi peminat wisata budaya. Dari
desa Kesuma perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan perahu motor ± 10 menit
untuk sampai ke desa tua Kuala Napuh dengan jajaran rumah rakitnya.

Keaslian alam, keragaman hayati dan keheningan ternyata menjadi modal yang tak
ternilai bagi Kuala Napuh untuk dapat dikembangkan sebagai salah satu kawasan
wisata alam dan wisata petualangan unggulan di Kabupaten Pelalawan. Disaat kita
disibukkan dengan segala urusan pekerjaan yang tiada akhirnya, hiruk pikuk
aktifitas yang tiada hentinya dan keheningan menjadi suatu yang langka untuk
dinikmati. Disaat keheningan sulit didapat, maka keheningan itu sendiri merupakan
suatu produk unggulan yang berpotensi untuk dijual. Kuala Napuh menjadi dan
menjanjikan solusi yang tepat bagi kita untuk melupakan dan keluar sejenak dari
kondisi tersebut.

Menikmati keheningan malam di rumah rakit sambil memancing dan menikmati suguhan
masakan kampung yang terkenal kelezatannya membuat kita seakan terlempar
memasuki suasana perkampungan dimasa lampau, terlepas sejenak dari segala beban
kehidupan yang mendera. Kondisi yang hampir tidak pernah kita temukan di
perkotaan saat ini. Dan mungkin ini suatu kondisi yang sangat kita perlukan
dalam upaya memberi nutrisi bagi jiwa yang membawa kesuatu titik kesadaran
penuh sebagai seorang hamba yang diberi tugas untuk mengelola alam ini.

Kampung tua yang telah ditinggalkan oleh sebagian masyarakatnya ini merupakan
syurga bagi mereka yang hobi memancing kerena dari dulu hingga kini sungainya
kaya akan berbagai jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi, dan bagi
anda yang menyukai ikan salai selais dan lainnya dapat melihat langsung proses
pembuatan ikan salai tersebut.

Kondisi Sungainya yang berkelok dan masih virgin serta banyak ditumbuhi oleh
pohon Rasau di sepanjang sungai dengan pepohonan hutan yang lebat yang didiami
berbagai jenis satwa, membuat kawasan ini sangat cocok untuk aktifitas
berpetualangan bagi kita yang hobi berpetualang. Karena sungai tersebut juga
merupakan jalan alternatif untuk menuju ke Taman Nasional Tesso Nilo, yang
merupakan salah satu kawasan hutan yang kaya akan flora tropis dan juga fauna
langka.
Istana Sayap Pelalawan (Kerajaan pelalawan)
Kabupaten Pelalawan, Riau memiliki ikon istana yang disebut sebagai istana Pelalawan. Istana ini didirikan pada masa Pemerintahan Sultan Assyaidi Syarif Hasim (1892—1930 M), raja ke-11 Kerajaan Pelalawan, pada tahun 1910.  Istana Pelalawan yang sudah direkonstruksi pada tahun 2003 dapat ditemui di desa Pelalawan 30 Km dari kota Pangkalan Kerinci, Riau. Pemerintah Daerah setempat mengharapkan tempat ini ramai dikunjungi wisatawan.

Istana ini juga dikenal dengan sebutan istana Sayap karena terdiri dari bangunan utama seluas 4.327 meter persegi dan diapit dua bangunan penunjang di kanan dan kirinya dengan luas masing-masing 103, 5 meter persegi. Istana megah dan menawan ini memiliki bangunan utama bercat kuning dengan memiliki tangga melengkung yang dipenuhi ukiran khas Melayu di tiap anak dan pegangan tangga. Bangunan ini disokong empat tiang beratap limas yang disebut Balai Penghadapan, tempat tamu dan masyarakat menghadap raja. Empat tiang ini merupakan simbol bahwa kerajaan memiliki empat orang wakil. Dua bangunan yang mengapit kiri dan kanan bangunan utama bercat hijau merupakan Balai Panca Persada dan Balai Ruang sari. Kedua balai tersebut adalah tempat bermusyawarah dan memutus perkara menyangkut urusan masyarakat.

Di dalam bangunan utama dipamerkan beberapa barang peningggalan kerajaan berupa Keris, Tombak, serta senjata lainnya. Selain itu, terdapat juga barang-barang yang terbuat dari keramik, singgasana, payung raja, alat tenun, dan sulaman khas Pelalawan atau yang biasanya disebut Tekad, dan lukisan-lukisan.

Istana Pelalawan, secara lokasi memiliki karakteristik yang sama dengan istana Siak, yaitu berada di dekat sungai. Dahulu sungai menjadi tempat yang paling ramai didatangi dan menjadi pusat kegiatan ekonomi sehingga banyak kerajaan mendirikan istananya di tempat strategis tersebut. Hanya saja akses untuk mengunjungi istana Pelalawan lebih sulit dibandingkan istana Siak. Untuk mencapai istana Pelalawan pengunjung yang tidak membawa kendaraan pribadi dapat menggunakan ojek dari Pangakalan Kerinci. Jalan yang dilewati masih sepi dan jarang penduduk. Di tepi kiri dan kanan jalan hanya terdapat hutan produksi dan kebun kelapa sawit. Jika memang pemerintah setempat menginginkan istana tersebut ramai dikunjungi sudah seharusnya memikirkan solusi atas sulitnya akses ke tempat tersebut.
Obyek Wisata Bono,
Wisata Bono Teluk Meranti
terletak di Desa Teluk Meranti, sepanjang Sungai Kampar. Bono adalah fenomena alam yang datang sebelum air pasang. Air laut mengalir masuk dan bertemu dengan air Sangai Kampar sehingga terjadi gelombang dengan kecepatan yang cukap tinggi, dan menghasilkan suara seperti suara guntur.

Pada musim tinggi gelornbang sungai Kampar bisa mencapai 4-6 meter, membentang dari tepi ke tepi menutupi keseluruhan badan sungai. Peristiwa ini terjadi seliap hari baik siang maupun malam. Hal yang munarik wisatawan ke obyek wisata ini adalah kegiatan berenang, memancing, naik sampan dan kegiatan lainnya.

Hutan Lindung Kerumutan
Hutan Lindung Kerumutan
juga dikenal sebagai reservasi hutan liar yang terletak di Desa Kerumutan, Kecamatan Kerumutan. Luas hutan mencapai 93.222,20 hektar hutan liar yang dihuni oleh flora dan fauna yang dilindungi seperti timber (shorea ASP), Punak (Nypa Fruticons), Harimau Sumatera, macan tutul, ikan Arwana, itik liar dan lainnya.

Agroniaga   Kuala   Kampar   dan   Teluk    Meranti   dapat   dicapai   dengan transportasi darat melalui jalan setapak. Wilayah ini adalah tempat untuk budidaya ikan dan udang. Di samping   melakukan agrowisata juga menjadi tempat   belanja. Wilayah Langgam menjadi ternpat wisata perkebunan karet dan sawit yang dapat dicapai 30 menit dari pangkalan Kerinci.

Hutan Tidal dan Sungai Mokoh
terletak sejauh 15 km dari Pangkalan Kerinci dan dapat dicapai dengan transportasi darat. Di desa ini kita dapat menikmati udara segar jauh dari polusi, bisa juga memancing dan bersampan. Di sini kita dapat menikmati keindahan pemandangan dari hutan tadah hujan sepanjang Sungai Mokoh.







Obyek Wisata Air Panas
di Pangkalan Lesung, terletak 9 km dari monumen ekuator atau ke arah barat Desa Pangkalan Lesung. Dapat dicapai dengan transportasi darat lewat jalan tanah sejauh 5 km dan selebihnya rnelalui jalan setapak.





Desa Langgam,
terletak sekitar 25 km dari Pangkalan Kerinci. Di sini terbentang sungai untuk rekreasi memancing dan hutan dengan pohon-pohon besar berumur ratusan tahun sehingga udaranya sejuk.





Kolam Tajwid
terletak tak jauh dari Desa Langgam dan membutuhkan waktu sekitar 10 merit dari Sungai Kampar ke arah Hulu. Dinamakan kolam Tajwid konon ceritanya karena bentuk kolamnya seperti tanda tajwid menurut aksara Arab.

Kepemilikan kolam ini dipegang oleh masyarakat adat dimana setiap kegiatan penangkapan ikan di kolam ini diharuskan seijin dari pucuk adat.

Selanjutnya hasil tangkapan akan dilelang pada masyarakat oleh Pucuk adat selaku pimpinan masyarakat adat setempat. Kemudian pemenang lelang memperoleh hak menguasai hasil kolam ini untuk satu tahun ke depan.

Bagi masyarakat luar tidak perlu khawatir karena dapat dlperbolehkan memancing dan menikmati hasil kolam dengan meminta Izin dulu terhadap Pucuk Adat atau pemenang lelang.

Desa Betung
terletak 56 km dari Pangkalan Kerinci dan dapat dicapai lewat transportasi jalan tanah dan bebatuan. Desa ini pusat budaya Petalangan di tepi sungai yang digunakan untuk tempat berkumpul. Di samping itu terdapat hutan liar seluas 40 hektar yang dihuni oleh pohon-pohon berumur ratusan tahun.

Makam Muhammad Syah I
terletak di Desa Pekantua. Sultan Muhammad Syah I adalah raja Malaka terakhir. Karena pertempuran dengan Portugis tahun 1509-1526 beliau beserta sisa-sisa pasukan gabungan mengundurkan diri ke Pekantua, Sungai Kampar.

Setelah berperang sultan ini dinobatkan menjadi raja Pekantua Kampar hingga wafatnya tahun 1528 dengan gelar Marhum Kampar, dimakamkan di Poekantua Kampar. Makamnya terletak di Desa Tolam, Kecamatan Bunut dan dapat dicapai dengan kapal motor atau speed boat, Mengunjungi makam sultan ini sekaligus dapat melihat peninggalan sejarah lainnya seperti meriam kuno, makam raja-raja Pelalawan serta bekas peninggalan di Nasi-nasi Tolam.

Tugu Ekuator
berada di Dusun Tua, Panghkalan Kuras, rnerupakan daerah yang terletak tepat pada garis lintang 0 yang menjadi dasar pembatas bumi menjadi dua, yaitu Utara dan Selatan atau dikenal dengan garis Khatulistiwa.

Untuk wisatawan yang berkunjung ke sini juga dapat bersantai sejenak di pesangrahan atau taman tempat beristirahat (shelter) yang ada sambil melepas dahaga dengan minuman madu lebah asli yang segar khas Pelalawan, Untuk perjalanan berikutnya bisa mengunjungi obyek air panas di Pangkalan Lesung yang dapat ditempuh dengan jarak 9 km arah Barat dari tugu ekuator ini.

Peranan Mahasiswa Dalam Pilkada

Written By Unknown on Senin, 13 Desember 2010 | 02.49

Oleh Andika Mongilala, SE. MM
Berbicara tentang peranan mahasiswa dalam proses
perubahan masyarakat menuju tatanan demokratis,
maka benak kita akan melayang pada peristiwa di
tahun 1966, 1978, dan 1998, dimana pada waktu itu
peranan mahasiswa sebagai sebuah gerakan moral, menunjukkan eksistensinya. Aktifitas dan gerakan
mahasiswa kala itu memiliki kesamaan isu dan musuh,
yaitu rezim yang otoriter dan eksploitatif. Kondisi
tersebut menjadikan mahasiswa sebagai sebuah
gerakan, mampu muncul menjadi kekuatan besar,
sehingga mengutip Arief Budiman, bahwa cuma ada satu kata untuk menyebut gerakan mahasiswa waktu
itu (1998), yaitu fantastis!
Pertanyaannya kemudian, bagaimana peranan
mahasiswa dalam agenda suksesi, baik di tingkat
daerah maupun nasional? Dalam konteks peranan
mahasiswa, jika dibandingkan dengan gerakan- gerakan yang bersifat spektakuler, adalah tetap sama,
yakni menjaga/mengawal proses demokratisasi,
hanya saja mungkin caranya yang berbeda. Kondisi ini
disebabkan agenda suksesi kepemimpinan pemerintah
seperti Pemilu, Pilpres dan Pilkada, mahasiswa tidak
berhadapan dengan rezim yang otoriter atau yang kesewenangan-wenang. Mahasiswa yang dihadapkan
pada situasi ini, relatif tidak memiliki “musuh” bersama. Oleh karena itu mahasiswa memiliki peran
tersendiri yang berbeda ketika mahasiswa
berhadapan dengan penguasa.
Ada beberapa peran yang dapat dijalankan oleh
mahasiswa dalam proses Pilkada langsung di Sumbar,
baik itu sebagai individu maupun organisasi. Peran tersebut adalah: 1. Mengawal Proses Pelaksanaan Pilkada Langsung
Mahasiswa mempunyai peran strategis dalam
pengawalan proses pelaksanaan Pilkada bersama
aktivis-aktivis masyarakat sipil lainnya, seperti: LSM,
Akademisi, Pers, dan Ormas/ OKP. Peran ini diambil,
karena mahasiswa merupakan kekuatan masyarakat sipil yang bersifat independen, objektif, dan
berlandaskan pada aspek moralitas. Oleh karena itu,
pengawalan terhadap proses Pilkada langsung
merupakan peran yang strategis untuk dijalankan oleh
mahasiswa.
Peran pengawalan terhadap proses pilkada dapat dimainkan oleh mahasiswa sebagai individu maupun
oelh lembaga-lembaga mahasiswa, seperti: lembaga
intern kampus, lembaga ekstern kampus, dan
organisasi mahasiswa kedaerahan. Adapun jalan yang
bisa sekiranya ditempuh oleh mahasiswa dan
organisasi kemahasiswaan dalam melakukan peranannya dalam mengawal proses pilkada, antara
lain: diskusi, seminar, opini publik, artikel/tulisan di
media massa, penyataan sikap, dan demonstrasi. 2. Pendidikan Politik Kepada Masyarakat
Pendidikan politik pada masyarakat dilakukan sebagai
wujud tanggung jawab mahasiswa kepada
masyarakat. Adapun wujud dari peran ini adalah
adanya agenda mahasiswa seperti: bedah visi dan misi
calon kepala daerah, melakukan kajian terhadap kapasitas dan integritas calon kepala daerah,
membuat kriteria calon kepala daerah versi
mahasiswa atau membuat nota kesepakatan dalam
bentuk kontrak politik kepada calon kepala daerah.
Target dari agenda-agenda ini adalah, masyarakat
dapat menentukan pilihannya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang rasional, bukan
berdasarkan kharismatik semata. Dalam pelaksanaan
peran ini, etika yang harus dibangun oleh setiap
organisasi mahasiswa adalah sikap objektifitas dan
akuntabilitas. Objektifitas yang dimaksud ialah
pembedahan visi/misi, pembuatan kriteria calon kepala daerah,
dilakukan dengan tanpa disusupi oleh kepentingan
politik praktis. Hal ini penting, sebab mahasiswa
sebagai sebuah gerakan moral, mesti bersikap netral
dan berpihak kepada masyarakat luas.
Sedangkan akuntabilitas, adalah penilaian yang diberikan oleh sebuah organisasi mahasiswa, yang
harus bisa dipertanggungjawabkan kesahihannya,
artinya, bila mahasiswa menilai seorang kepala
daerah yang terindikasi melakukan tindak
penyelewengan kekuasaan maka data dan fakta yang
disampaikan harus dapat dibuktikan, bukan sekedar isu belaka, sehingga kepercayaan masyarakat tetap
besar terhadap gerakan mahasiswa. 3. Masuk sebagai Tim Pemenangan Calon Kepala
Daerah
Keterlibatan mahasiswa dalam tim pemenangan calon
kepala daerah, bukanlah sebuah hal yang baru dalam
dinamika kemahasiswaan. Contoh yang paling dekat
adalah Pada Pemilu dan Pilpres 2004, dimana banyak ditemui aktivis mahasiswa yang menjadi tim sukses
dari calon anggota DPR/DPRD, DPD maupun calon
presiden. Ada beberapa pertimbangan dasar ketika
mahasiswa mengambil peran ini :
a) Mahasiswa, sebagai individu masyarakat memiliki
hak untuk berpartisipasi dalam setiap proses politik, baik saat pencoblosan maupun dalam menentukan
sikap untuk mendukung pasangan calon kepala daerah
tertentu.
b) Ikut dalam tim pemenangan calon kepala daerah
merupakan political process bagi mahasiswa itu
sendiri. Political proses ini adalah bentuk pengaktualisasian kemampuan diri dari mahasiswa itu
sendiri sekaligus wadah pembelajaran dalam ruang
lingkup politik praktis.
Munculnya mahasiswa dalam arena tim pemenangan
calon kepala daerah menimbulkan kekhawatiran dari
berbagai pihak bahkan dari kalangan mahasiswa itu sendiri. Kekhawatiran tersebut adalah, antara lain:
Pertama, mahasiswa akan mudah diperalat dan
ditunggangi oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Kedua, saling dukung mendukung calon kepala daerah
akan memperlemah gerakan mahasiswa. Karena,
kemungkinan akan terjadi suatu keadaan di mana sekelompok mahasiswa menyatakan dukungannya
kepada calon si A, sementara kelompok mahasiswa
yang lain menyatakan mendukung si B, si C dan
seterusnya. Hal ini tentu akan berakibat memperlemah
persatuan di kalangan mahasiswa itu sendiri,
mahasiswa akan terkotak-kotak dan dengan sendirinya mahasiswa akan mudah untuk diadu
domba dan dipecah belah.
Beberapa point kekhawatiran diatas, besar
peluangnya untuk terjadi. Namun keikutsertaan
mahasiswa dalam tim pemenangan calon kepala
daerah, tetap memiliki aspek positif bagi mahasiswa tersebut. Oleh karena itu perlu dirumuskan etika
bersama sebagai panduan normatif, menyikapi adanya
ambivalensi tersebut, yaitu:
1. Hendaknya kapasitas mahasiswa yang ikut dalam
tim pemenangan itu, adalah sebagai individu, bukan
mengatasnamakan organisasi kemahasiswaan tertentu.
2. Individu mahasiswa yang ikut dalam tim
pemenangan, hendaknya bukanlah mahasiswa yang
dalam struktur organisasinya berperan sebagai
decision maker, seperti: ketua umum, ketua bidang/
divisi/departemen. Hal ini untuk menjaga netralitas organisasi mahasiswa tersebut.
3. Individu-individu mahasiswa yang tergabung dalam
tim pemenangan calon kepala daerah hendaknya tidak
terjebak kedalam praktek-praktek politik yang tidak
bermoral, seperti: money politic, politik dagang sapi.

Sumber : kompasiana

Peran Strategis Mahasiswa Pelalawan di Pemilukada

Written By Mahyudin on Jumat, 10 Desember 2010 | 11.48

Sekitar dua bulan lagi, tepatnya pada 16 Februari 2011 masyarakat Kabupaten Pelalawan akan memilih calon pemimpinnya. Jelang pesta demokrasi lokal ini, ada satu pesan yang penulis ingin ungkapkan melalui tulisan ini untuk gerakan mahasiswa yang ada di Pelalawan. Banyak peran yang bisa diambil oleh gerakan mahasiswa untuk mengabdikan dirinya kepada masyarakat dan mengawal pesta demokrasi lokal ini agar tidak ternodai dengan hal-hal yang tidak diinginkan.

Ada banyak pekerjaan rumah (PR) dan peran strategis yang dapat dilakukan oleh gerakan mahasiswa dalam menyukseskan Pemilukada
Pelalawan. Tahapan Pemilukada Pelalawan yang sudah dimulai sejak Oktober 2010 ini menuntut gerakan mahasiswa sebagai kekuatan infrastruktur politik untuk pro aktif mengawal setiap tahapan karena dalam Pemilukada sendiri sangat banyak permasalahan-permasalah politik yang syarat dengan kepentingan elit yang perlu diluruskan oleh gerakan mahasiswa melalui agenda-agenda gerakannya.

Menurut penulis, inilah salah satu agenda strategis bagi gerakan mahasiswa masa kini (gerakan mahasiswa kini bisa lebih menikmati kebebasan), jika gerakan mahasiswa tempo dulu akrab dengan penguasa yang otoriter, tetapi sekarang tidak. Gerakan mahasiswa saat ini lebih leluasa untuk bergerak. Bebas dalam berekspresi dan bersikap. Ini adalah sesuatu anugrah dan kenikmatan tersendiri. Namun, dalam konteks lingkaran Pemilukada
Pelalawan nanti, walau bebas bersikap bukan berarti secara bebas pula untuk melakukan aksi dukung-mendukung. Jelas ini tidak dibenarkan dalam etika sebuah gerakan mahasiswa yang menjadi wadah atau agen pengayom dan pencerdasan politik bagi masyarakat. Mengapa penulis katakan demikian??

Jika gerakan mahasiswa masuk ke lingkaran dukungan tentu masyarakat juga akan tergiring dan secara politis akan menguntungkan untuk calon kepala daerah yang didukung. Banyak peran lain yang bisa diambil oleh gerakan mahasiswa. Namun, sebelum membahas masalah peran strategis itu, penulis ingin menginformasikan beberapa permasalahan urgen yang biasa lazim terjadi dalam
setiap Pemilukada.

Meminjam pendapat Leo Agustino (2009: 121) ada beberapa permasalahan yang menyelimuti Pemilukada.  

Pertama, tidak akuratnya penetapan data pemilih. Masalah data pemilih tetap (DPT) adalah masalah yang urgen dan bisa menjadi skenario politik. Ditambah lagi tidak proaktifnya masyarakat dalam tahap DPS sehingga banyak masyarakat yang komplain ketika namanya tidak terdaftar dalam DPT.
Kedua, persyaratan calon yang tidak lengkap. Dalam memenuhi persyaratan calon, terutama yang menyangkut ijazah sering tidak memenuhi persyaratan
Para calon.
Ketiga, KPUD yang tidak netral. Faktor kekerabatan dan kedekatan anggota KPUD dengan salah satu pasangan calon membuat KPUD terkadang terkontaminasi dengan pesan-pesan politik dari salah satu kandidat dalam Pemilukada.
Keempat, Panwas Pemilukada yang terlambat dibentuk.
Kelima, politik uang. Hal yang paling menonjol adalah pasangan calon memberikan sejumlah uang kepada Parpol untuk mendapatkan dukungan politik. Lebih parah lagi, jika pasangan calon memberikan sejumlah uang untuk memilih mereka. Suatu pendidikan politik yang diluar batas kewajaran.  

Keenam, sumbangan dana kampanye. Tak bisa dipungkiri, sebagian modal politik khususnya uang berasal dari donatur yang notabenenya adalah pengusaha. Walau di aturan main Pemilukada sudah diatur batas sumbangan, tetapi pada prakteknya kerap dilaksanakan tidak transparan. 
 Ketujuh, mencuri start kampanye. Banyak pasangan calon yang belum memasuki tahapan kampanye, tetapi sudah mengampanyekan dirinya. Ini sungguh tidak fair. Akan tetapi, inilah yang terjadi. Dalam Pemilukada Pelalawan, kita sudah bisa melihat hal ini, walau masa kampanye belum di mulai, tetapi seruan-seruan untuk memilih dengan diselimuti dengan agenda-agenda terselubung sudah mulai dilakukan. Kesembilan, dukungan PNS yang tidak netral. Ikutnya aparat birokrasi dalam Pemilukada atau calon incumbent kerap membuat birokrasi terkotak-kotak dan tidak netral. PNS secara diam-diam memberikan dukungan bahkan ada juga PNS yang ikut menjadi tim sukses.  
Kedelapan, pelanggaran kampanye. 
Kesembilan, intervensi DPRD. Pada umumnya terjadi apabila DPRD tidak menyetujui pasangan calon.
Lalu sikap apa yang dapat diambil oleh gerakan mahasiswa. Di luar domain politik praktis penulis berpendapat ada beberapa peran strategis yang dapat dilakukan oleh gerakan mahasiswa pada Pemilukada khususnya gerakan mahasiswa Kabupaten Pelalawan.  
Pertama, menyosialisasikan agenda Pemilukada Pelalawan kepada masyarakat. Percaya atau tidak, masyarakat yang terlanjur apatis dengan politik perlu mendapatkan sosialisasi dan penjelasan secara detil terkait dengan “mahalnya” harga suara mereka. Salah dalam menentukan pilihan atau tidak memilih tentunya akan menentukan nasib baik dan buruk wajah Pelalawan lima tahun yang akan datang.  
Kedua, mengawal DPT (Daftar Pemilih Tetap). Jangan terburu-buru berprasangka baik dengan kandidat calon. Terkadang ada skenario terselubung yang tim sukses mereka lakukan untuk mengelabui masyarakat dengan DPT.
Gerakan mahasiswa harus mampu mengawal dan mengendus “bau” busuk ini yang kemungkinan bisa saja terjadi pada Pemilukada
Pelalawan 2011 Nanti.  
Ketiga, mengevaluasi kepemimpinan incumbent. Posisi incumbent memang diuntungkan ketika ikut bertarung dalam Pemilukada. Sebab incumbent memiliki modal politik yang kencang dan kuat. Calon incumbent biasanya memanfaatkan fasilitas kepemimpinannya untuk tebar pesona. Dengan demikian, gerakan mahasiswa harus mampu menginformasikan kepada masyarakat bahwa benarkah calon incumbent sudah sukses memimpin tentunya dengan indikator yang ilmiah bukan politis (itupun jika calon incumbent berniat kembali untuk mencalonkan diri).  
Keempat, mengawasi KPUD. Komisi Pemilihan Umum Daerah sebagai penyelenggara Pemilukada harus dikontrol atau diawasi. Gerakan mahasiswa dapat melakukan beragam aksi untuk “mengancam” agar KPUD tidak berpihak sehingga Pemilukada dapat berlangsung sesuai dengan apa yang diharapkan.  
Kelima, mengemas kontrak politik kepada masing-masing pasangan calon. Bila perlu dinotariskan. Hal inilah yang hingga saat ini belum terpikirkan oleh gerakan mahasiswa dalam ajang Pemilukada. Itulah sebabnya, perlu ada kontrak politik yang berisikan point-point yang pro terhadap masyarakat. Inilah harapan penulis terhadap gerakan mahasiswa yang ada di Kabupaten Pelalawan. Semoga beberapa sikap di atas dapat memunculkan harapan baru bagi masyarakat Pelalawan kelak. Salam perjuangan dan hidup mahasiswa!.....................


Memperingati Tahun Baru Islam 1432 H

Written By Unknown on Kamis, 09 Desember 2010 | 08.00

Kamis (09/1O) Himpunan pelajar dan mahasiswa pelalawan mengadakan doa bersama dalam rangka penyambutan tahun baru islam 1 Hijriah 1432 di kediaman sekretariat Hipmawan Wisma bujang tandomang marpoyan pekanbaru. Yang dipimpin oleh al ustaz "khairul amin"

Meskipun hujan namun teman hipmawan tetap semangat dan antusias mengikuti acara tersebut meskipun beberapa teman kita berhalangan untuk hadir pada malam tersebut...
Saudara izun (ketua Hipmawan) juga menyampaikan rasa terima kasih kepada teman2 hipmawan yang berkesempatan hadir dan berpastisipasi dalam acara tersebut... Dalam pidato beliau menyampaikan beberapa hal penting mengenai kegiatan hipmawan dan program beasiswa gelombang kedua yang bisa diambil pada bulan desember ini.
Dihadri juga ustads khairil amin yang memberikan tausiah mengenai tahun baru islam 1432 H agar lebih menghargai nikmat umur sehingga kita masih dikasih kesempatan untuk bernafas pada tahun baru islam yang ke 1432 hijriah. Dan menerangkan awal tahun baru islam dari cerita rasulullah hijrah dari mekkah ke madina yang dijadikan sebagai awal tahun baru islam (1 Hijriah). Dan beberapa kisah keajaiban nabi Allah yang yang terjadi pada bulan hijriah atau muharram.
Hingga akhirnya acara ditutup dengan renungan suci penggugah rasa penuh suka cita yang diringi musikal religius dalam suasana yang gelap dan tangis teman2 yang menikmati acara tersebut... ***

Kirim Saran

Nama

Email

Telepon

Saran