Harris Marwan dipastikan memimpin Pelalawan 2011-2016

Written By Unknown on Rabu, 23 Februari 2011 | 21.15

Hasil Rapat pleno KPU Terbuka di gedung Daerah Laksamana Mangkudiraja Rabu
(23/2/11) menetapkan
pasangan M Harris-Marwan Ibrahim sebagai
pemenang dari tiga calon kandidat periode 2011-2016.
Rapat pleno, KPU Pelalawan dengan materi peetapan Harris-
Marwan sebagai calon terpilih bupati dan wakil Pelalawan 2011,
tanpa dihadiri pasangan nomor urut dua dan tiga berlangsung dengan suasana haru kebahagiaan dari pendukungnya.
Rapat pleno
tersebut dipimpin oleh ketua KPU Pelalawan, Ir Abdul Hamid.
Menurut Hamid pasangan Harris-Marwan mendulang suara
terbanyak, disusul pasangan nomor urut tiga yakni Anas-Narsum
kemudian, pasangan paling buncit diperoleh oleh pasangan Khalil-
Tamrin.
Dari 526 Tempat Pemilihan Suara (TPS) yang ada dikabupaten
Pelalawan pemilih hanya menggunakan hak suara 126.638 dari
199.812 Daftar Pemilihan Tetap (DPT). Berdasarkan, persentase
hasil rekap pleno akhir KPU Pelalawan di 12 kecamatan Harris-
Marwan unggul, dengan perolehan suara 51.296 atau 41 % ,
sementara itu Khalil-Tamrin, total suara 24.391 suara atau 20 % ,
dan Anas-Narsum memperoleh total 48.261 suara 48.261
persantase, 39 % .
Secara keseluruhan kata Hamid, pasangan Harris-Marwan unggul
3.035 suara dari pasangan Anas-Narsum.
Harris-Marwan yang didaulat memberikan sambutan,
kemenangan ini bukanlah kemenangan Harris dan Marwan,
melainkan kemenangan rakyat Pelalawan. "Ini bukan kemenangan,
Harris dan Marwan melain kemenangan rakyat Pelalawan,"

Hipmawan mengucapkan selamat atas terpilihnya H Harris-marwan sebagai Bupati Pelalawan 2011-2016. Semoga menjadi pelalawan yang lebih baik. Khususnya di dunia pendidikan.

Sumber :
www.riauterkini.com
Edited by Tim Kreatif Hipmawan

Meski Belum Resmi Harris Berkemungkinan akan Unggul

Written By Unknown on Jumat, 18 Februari 2011 | 09.37

Meskipun belum diumumkan secara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum namun kemungkinan Harris akan mengungguli kompetitornya dan berkrmungkinan akan maju sebagai Bupati kabupaten Pelalawan 2011-2016 nanti. kandidat yang diusung dari partai Golkar ini memenangkan suara secara dibeberapa TPS namun pasti atai tidaknya keputusan resmi ada pada KPU Pelalawan.

Masyarakat diharapkan bersabar menunggu hasil rapat pleno hasil resmi penetapan secara resmi dari Komisi Pemilihan Umum. dan siapapun nanti yang akan maju sebagai pemimpin pelalawan kedepan diharapkan bisa memegang amanah rakyat dan mensejahterakan rakyat pelalawan khususnya.

Penting di ingat siapapun nantinya jadi pemimpin lebih memerhatikan pendidikan demi terciptanya SDM yang unggul. Karena pendidikan merupakan ujuk tombak dan sebagai awal perubahan lebih baik. Dengan menurunnya angka kebodohan maka menurun pula angka kemiskinan dibumi pelalawan. Amin....

Namun dalam hal ini berharap siap menanam SDM baru berkualitas dan siap pula memanennya suatu saat kelak... Pendidikan Hal paling utama diperhatikan terutama ditempat pedalaman yang masih rendah tingkat pendidikan. Seperti Desa Lipai Bulan dan sebagainya... Diharapkan ada sosialisasi dan perhatian lebih untuk membuka jalan pikiran sahabat kita mengubah paradigma untuk masa depan yang jauh lebih baik...

Racuni Hati Nurani Rakyat Dengan Membagi-bagikan Uang

Written By Unknown on Rabu, 16 Februari 2011 | 07.47

Ketidak sportipan dalam pemilu dengan menbagi-bagikan uang pada masyarakat ini merupakan racun dan virus2 demokrasi yang harus dimusnahkan. Kalangan tertentu merusak suasana pemilu dengan paraktek 'money politik' haram yang tak sepantasnya membeli hati nurani rakyat dengan uang.

Saya nggak bicara siapa dan siapa dan golongan mana. Namun saya berpikir miris pada golongan manapun yang menghamburkan uang yang tidak pada tempatnya untuk mendapat kemenangan dengan cara membeli hati nurani rakyat. tapi saya yakin masyarakat kita cukup pintar dan mengenal tipikal politisi yang menghalalkan segala cara dalam meraih kemenangan meski lewat parakte haram 'money politik' dengan cara menyogok hati nurani rakyat untuk menuntun tangannta mencoblos koalisinya.

Saya berharap masyarakat berpikir kritis dan memilih secara pintar. Realistis sebelum menduduki jabatan saja sudah melakukan paraktek haram dengan mengahamburkan uang yang tidak pada tempatnya. Dan mencoba bembeli hati rakyat dengan uangnya. Apa jadinya jika tipikal politisi seperti ini menjadi pemimpin negeri ini. ratusan juta rupiah untuk kesuksesan pemilunya dan diakumulasi mustahil akan dikembalikan dalam jangka pangku jabatan lima tahun jika dilihat dari gaji seorang bupati. Masyarakat bisa berpikir jauh kedepan. Setiap uang yang dihamburkan merupakan nilai investasinya yang harus dikembalikan. realistis memang jika menghamburkan dengan sgala cara dan kemungkinan akan mengembalikan dengan sgala cara pula.

Peneturan dari seorang sahabat tentang hal ini menyatakan 'jika ada ngasih uang kita ambil saja namun masalah pilihan tetap pilihan sendiri'. Juga penutuaran ibu rumah tangga yang saya pikir cukup pintar saat oknum tertentu mencoba membeli suaranya mewakili kelompok yasinan 'mereka menawarkan berupa janji dan uang namun uang kami terima dan masalah pilihan kami serahkan ke hati nurani masing'. betapa tingkat pemikiran masyarakat cukup tinggi dalam menilai bahwa tindakan membeli suara rakyat adalah bentuk cerminan pemimpin yang tidak beradab...

Berharap masyarakat kita lebih pintar dan lebih mengtahui gerak gerik pelaku calon pemimpin kita yang tidak terpuji yang merasa kekuatan kekuasaan terletak pada uang. Penggantian paradigma masyarakat tentang paraktek curang pemilu merupakan tindakan yang mencerminkan burukanya moral calon pemimpin tersebut. Dan layaknya budaya politisi buruk ini hendaknya bisa kita perangi bersama.

Mahasiswa sebagai golongan pelajar hendaknya menjadi pahlawan dan membimbing masyarakat kita yang mungkin masih berpikir logika untuk menggunakan hati nuraninya dalam memilih. Memberi pangarahan tentang budaya2 politisi dalam berbuat cuarang dalam pemilihan. Penyuluhan sosial mengenai 'money pilitik' misalnya...

Maraknya money politik seakan menjadi budaya politisi tertentu yang seakan dibiarkan dengan lemahnya manajemen dan kebijakan pemilu. Pemerintah bisa saja mengluarkan kebijakan dan berhak dikualifikasi jika ada calon pemimpin yang melakukan pelanggaran dalam hal pemilu. Misalnya 'money politik' dengan membeli atau mencoba menyogok hati nurani masyarakat untuk kepntingannya. Dan jika terbukti dan dibuktikan secara real bisa dikenakan sangsi diskualifikasi. Perlunya cek n ricek hasil pemilu sehat dan tidak cacat demokrasi sangat menentukan pemimpin tepat dalam negeri ini. Dan jika terbukti secara real kebenarannya langsung didiskualifikasi dan jabatan dilimpahkan pada calon pemimpin yang lebih bersih dan jujur dibawah suara yang telah didiskualifikasi.

Negeri ini seolah menutup mata pada kelemahan tanpa melakukan perbaikan pada tiap2 celah kekurangan yang ditemui. budaya reformasi dalam pembaharuan terus menerus mencakup dalam sgala sistem yang ditemui menuai kelemahan dan sekan menjadi budaya seperti halnya 'money politik' seolah bangsa ini dicerminkan. Siapa yang memiliki uang dialah penguasa tanpa harus tau uang tersebut dugunakan di jalan haram demokrasi...
Bangsa ini terbagi dalam beberapa elemen saja sebagi contoh politi, ekonomi, budaya dan sosial, keamanan, kesehatan dll. Yang memiliki sistem masing2. Sistem perekonomian, sistem keamanan, sistem politik dll... Yang memerlukan pembaharuan ditiap celah kelemahan yang ditemui dalam hal penyempurnaan sistem... Karena apapun itu bergantung pada sistem dan pola yang dirancang secara benar. Bagaimana sistem perpolitikan kita ? Sejauh mana perkembangannya ? apa saja yang melenceng dari sistem ? Apa saja kelemahannya ! Dan jadi pertanyaan mendasar. Adakah perbaikan pada kelemahan sebuah sistem agar menjadi sebuah sistem yang disempurnakan. Dalam hal matemetika sistem ini bisa diumpamakan sebagai rumus atau formula untuk mendapatkan hasil yang benar.

Dalam hal money politik yang seolah menjadi budaya didunia perpolitikan di indonesia tentunya juga akan membudayakan praktek korupsi, belum punya kebijakan saja sudah curang, belum jadi pemimpin saja sudah Berani menyuap rakyat. dalam hal ini tidakkah negeri ini menemuai kelemahan pada sistem perpolitikannya. Tidakkah menemumukan solusi perbaikan dalam sistemnya. . . Bangsa ini akan besar jika mau belajar dari kelemahannya sebagai acuan dan nenjadi kekuatan untuk masa yang akan datang...

Saya muak dan benci sama calon pejabat yang mencoba praktek haram money politik dengan membeli hati nurani rakyat untuk kepentingannya. Berpesta pora seolah dialah pemengnya. anehnya hal ini menjadi budaya politik negeri ini. . . Dimana pemimpin dunia perpolitikan di indonesia. . ?

Saya Mengutuk Ideology Jahit Mulut sebagai aksi Protes

Written By Unknown on Selasa, 15 Februari 2011 | 16.13

Aksi gila yang menuntut keadilan dengan jalan menjahit mulut agar mendapatkan sorotan pemerintah dengan menunggangi media ini sangat memilukan. Tidak adakah cara lazim dan cara pintar dalam menyampaikan inspirasi pada pemerintahan. Dan siapa penggerak ide seperti ini dan inilah cara terbodoh yang saya temui...

Bodohnya skenario bersemboyan menuntut keadilan dari pemerintah ini dengan aksi menjahit mulut dengan menyiksa diri sendiri dan terakhir saya lihat mengenai aksi protes pembangunan apartemen yang sebelumnya dijanjikan salah satu pemprov di indonesia sebagai taman hijau terbuka namun dijadikan pembangunan apartemen.
dan timbul cara bodoh sebagai aksi protes untuk menuntut keadilan yang diskenariokan.

Melibatkan kaum ibu2 yang merasa dirugikan tercipta sebuah skenario yang memprihatinkan. Ibu2 dipandu dan digerakan dengan aba2 tertentu dan diajarkan cara anarki merobohkan pagar dan berkata "mampus" dan melanjutkan aksi jahit mulut. Saya merasa miris dan prihatin dan mengutuk cara terbodoh dalam menyuarakan inspirasi ini.

Media sebagai transformasi menjadi alat pelopor aksi agar diliput dan mengharap pemerintahan prihatin. Jangankan pemerintah dari kalangan intelektual tinggi. Saya pun mengaggap ini cara terbodoh yang menunjukan tingkat pemikiran yang tak lazim alias pola pikir primitif. Sekalipun menuntut kebenaran harusnya dengan cara yang benar dan tepat. Melayangkan aksi protes kepemerintah secara tersurat atau melibatkan kalangan organisasi mahasiswa sebagai bagian memperjuangkan hak-hak rakyat.

Ayolah berpikir lebih relaistis berharap kedepan tak ada lagi aksi2 bodoh seperti ini dan jangan melibatkan kelemahan golongan yang merasa kecewa dengan ide2 gilanya. Masih banyak cara lain. Baik diplomasi ringan hingga keras dan melibatkan kalangan mahasiswa ikut menyuarakan hati rakyat...

8 penyebab mahasiswa/i tak selesai-selesai kuliah (Kaca Mata Mahasiswa)

Written By Unknown on Sabtu, 12 Februari 2011 | 00.43

1. Kuliah karena terpaksa
Melihat anaknya diwisuda adalah kebanggaan bagi setiap orang
tua. Dari lubuk hati setiap orang tua pasti menginginkan anaknya
menjadi seorang yang pintar dan sukses. Bahkan memaksa
anaknya untuk kuliahpun bisa saja mereka lakukan. Berawal dari
sebuah keterpaksaan inilah maka ketika sudah menjadi
mahasiswa, dia enggan untuk serius dalam kuliah, apalagi pengen
cepat-cepat diwisuda.

2. Salah jurusan
Kalah dalam persaingan SPMB/UM PTN/PTS yang memiliki
jurusan-jurusan favorit, menyebabkan banyak mahasiswa
memilih jurusan lain (yang tidak diminati) sebagai pelarian ketika
tidak diterima. Tujuannya adalah agar mereka tetap bisa kuliah
meski jurusan itu bukan yang diminati.

3. Terlalu menikmati kebebasan karena jauh dari ortu
Anak Mami kalau kita sering sebut, terkadang juga menjadi faktor
kuliah lama. Rendahnya pengawasan dari orang tua (jauh dari
ortu) terkadang kebebasan itu dimanfaatkan secara berlebihan.
Kerjanya maen, pacaran, begadang tiap malam, nongkrong sana-
sini dan lain-lainnya.

4. Sibuk mengikuti organisasi kemahasiswaan ataupun Ormas
Tingkat Intelegency Emotional (IE) yang lebih besar daripada IQ
mendorong mahasiswa untuk lebih senang berorganisasi,
bersosialisasi, bertukar pikiran dan melakukan kegiatan-kegiatan
atau bergabung dengan Ormas daripada belajar. Kesibukannya itu
terkadang menghabiskan uang, tenaga, pikiran dan juga waktu
sehingga kuliah terabaikan dan bukan prioritas lagi.

5. Menekuni hobi secara berlebihan

Soft Skill yang dimiliki mahasiswa mendorong untuk menjadi
hobi. Hobi kalau dilakukan secara wajar itu baik, tapi kalau
berlebihan, pasti mengganggu kegiatan lainnya. Beberapa hobi
seorang mahasiswa antara lain: ngegame, ngeband, billiard,
Playstation, ngenet, Futsal, dll.

6. Bisa mendapatkan uang sendiri (kerja)
Kerja terkadang dibutuhkan bagi mahasiswa, terutama yang
kurang mampu ataupun untuk menambah uang saku. Tetapi tidak
sedikit pula dari mereka yang terlena dengan pekerjaannya itu.
Alasannya simple, ujung akhir dari kuliah adalah mendapat gelar
sarjana yang bisa digunakan sebagai sarana untuk mencari kerja
sehingga menghasilkan uang. kalau kuliah saja sudah bisa punya
uang sendiri, kenapa harus buru-buru lulus??? Makanya mereka
lebih senang kerja daripada ngurusin kuliahnya.

7. Tidak adanya jaminan kerja setelah lulus
Tidak adanya jaminan inilah yang paling banyak membuat mereka
lebih milih lama kuliah daripada lama nganggur. Prinsipnya :
Rezeki itu sudah ada yang ngatur, dan kalau sudah rejeki, gak
bakal kemana. Jadi, buat apa cepat-cepat lulus kalau ujung-
ujungnya nganggur???? Yang sudah sarjana saja banyak yang
nganggur kok.

8. Terjerumus Pergaulan bebas dan Narkoba
Pergaulan dengan istilah 'pacaran' tanpa adanya kontrol dalam diri dengan baik bisa mengancam masa kuliah, sebut saja Hamil pra Nikah memaksa memutuskan perkuliahan atau menunda masa study (mahasiswi) dan keharusan dalam bertanggung jawab sebelum masanya... Juga narkoba yang sering terjerumus berawal dari ajang coba2 menjadi kebiasaan yang sukar ditampikan dan tak khayal berurusan dengan pihak kepolisian..

Nah sahabat jika kamu gagal dalam menyelesaikan kuliah atau keterlambatan dlam pencapaian target perkuliahan. Sudahkah kaku sadari dimana letak kesalahan kamu... Dan jika ada indikator2 lain silahkan ditambahkan.

KM40 dan Madang Ingin Hengkang dari Desa Pangkalan Lesung

Written By Unknown on Kamis, 10 Februari 2011 | 06.34

Madang dan KM40 merupakan bagian dari Desa Pangkalan Lesung yang merupakan dua kelompok masyarakat yang nyaris tidak merasakan dampak pembangunan dari Desa yang dipimpim oleh Adnan. Dua kelompok masyarakat ini pernah mengadakan wacana untuk pembentukan sebuah Desa dan ingin lepas dari Desa Pangkalan Lesung yang terkesan terabaikan. Anggaran pembangunan desa hingga ratusan juta sama sekali tidak menyentuh dan tidak dirasakan masyarakat Km.40 dan Madang sebagai bagian desa terpinggir didesa Pangkalan Lesuang.

Hal inilah yang memicu kekecewaan masyarakat yang terpinggirkan dan merasa tidak diperhatikan pemerintahan desa setempat. Berulangkali usulan dan mohonan serta janji namun semua hanya sebatas dibibir dan kepentingan kedua masyarakat seakan tidak digubris. Bahkan sempat aparat RT/RW setempat mangkir dari panggilan rapat karena merasa suaranya tidak dipentingkan. Permohohan secara diplomasi ringan nyatanya hanya sebuah angin lalu hingga menimbulkan rasa jengkel masyarakat, permuda maupun aparatur sub desa berbuah kekecewaan yang berujung pasrah.

Realita setiap pembangunan desa hanya terpusat pada kecamatan saja. Dan tanpa menyentuh sisi sub bagian desa ingin merasakan pembangunan. Sebagai bagian dari desa yang memiliki banyak warga yang terpinggirkan merasa mendapat ketidak adilan dalam segi pembangunan. Bahkan tidak diperhatikan aparat desa setempat baik dari segi pertanian, pendidikan, sosialisasi masyarakat dll. Bahkan membiarkan dua kelompok masyarakat terpinggir ini gelap gulita tanpa adanya perpanjangan daya jangkauan listrik desa.
KM40 misalnya sebuah kelompok masyarakat yang terletak diperbatasan jalur lalu lintas Ukui 1 dan desa air emas ini belum teraliri listrik padahal janji dari tahun ketahun namun itu hanya sebuah janji-janji kosong para penista pemangku jabatan Desa. Menurut salah seorang narasumber mengatakan 'kami malu sama desa yang letak didaerah pedalaman sudah terang benderang sementara kami terletak dipinggiran jalan lintas timur dan bahkan daerah perbatasan kecamatan yang memiliki masyarakat yang cukup banyak juga membutuhkan penerangan seperti mereka namun janjipun tlah berganti tahun kami masih dalam keadaan gelap gulita jangankan wacana mungkin niatpun nggak ada buat perpanjangan jangkauan aliran listrik ditempat kami padahal sedikit lagi disini juga ada pabrik, rumah makan dan rumah2 masyarakat yang membutuhkan penerangan'.

Wacana dua kelompok masyarakat ini KM40 dan Madang sempat merebak dan ingin membentuk desa sendiri dengan menggabungkan dua kelompok masyarakat menjadi sebuah desa yang mandiri. Namun hal masih terkendala pada struktur dan kesiapan mental untuk menjadi desa yang mandiri. Mempertimbangkan kesiapan SDM yang terbatas dalam mengelola senuah desa dan kesiapan mental sangat diperlukan hingga masih menunggu waktu yang tepat untuk mendelegasikan wacana ini. Karena kami jenuh sama perintahan desa sekarang yang terkesan otoriter pembangunan yang hanya terpokus pada pusat kecamatan... Dan yang kami dapatkan hanyalah janji dan janji serta alasan hingga kami hampi kehilangan kesabaran.

Artikel ini merupakan cerminan demokrasi yang merasakan adanya otoriter pembanguan di Desa Pangkalan Lesuang yang telah realitas mengabaikan Kepentingan masyarakat pinggirin.

An. Masyarakat Madang dan KM40

Tidak ada sosial Politik yang ada justru Money Politik. . Cacat demokrasi ?

Written By Unknown on Rabu, 09 Februari 2011 | 15.49

Realitas politik menunjukan bahwa sebagian besar partai politik
tidak menjalankan fungsinya secara maksimal. Partai politik masih
menerapkan pragmatisme politik semata ketimbang
mengimplementasikan fungsi-fungsi yang dimilikinya. Kondisi ini
terutama terlihat jelas dalam tahapan kampanye, dimana
sosialisasi dan pendidikan politik sangat minim sekali (bahkan
nyaris tidak ada). Partai politik masih berparadigma konvensional,
yang menempatkan kampanye sebagai ajang unjuk kekuatan
ketimbang wahana penyampaian wacana politik dalam rangka
pendidikan politik bagi masyarakat. Kondisi ini menunjukan
adanya mal-fungsi dari partai politik, dalam hal ini fungsi partai
politik sebagai sarana sosialiasi dan pendidikan politik tidak
berjalan.
Begitupula halnya dengan realisasi dari fungsi partai politik sebagai
peredam dan pengatur konflik. Partai politik belum bisa
menempatkan diri sebagai sebuah institusi politik yang inklusif
yang menampung aspirasi masyarakat dan mendeteksi secara
dini potensi dan gejala munculnya konflik dalam masyarakat.
Bahkan, kerap kali partai politik terlibat langsung dalam konflik atau
menjadi biang keladi munculnya sebuah konflik dalam
masyarakat. Dan kondisi ini terlihat jelas dalam tahapan
kampanye, dimana terjadi konflik terbuka antar partai yang
memunculkan konflik antar kelompok masyarakat. Mal-fungsi dan
partai politik (terutama dalam fungsinya sebagai sarana sosialisasi
dan pendidikan politik serta sarana peredam dan pengatur konflik)
ini terjadi sebagai akibat dari; pertama, kemunculan partai yang
lebih disebabkan oleh eufona politik semata, bukan dilandasi oleh
kebutuhan dan pemikiran politik yang dewasa. Hal ini
menyebabkan partai-partai tersebut cenderung emosional dan
reaktif dalam berpolitik. Kedua, sebagian besar partai politik tidak
memiliki visi, misi, platform, dan program yang jelas. Ini
merupakan dampak turunan dari kemunculan partai politik itu
sendiri yang dilandasi oleh euforia politik. Akibatnya tidak ada
wacana politik yang dapat ditawarkan kepada masyarakat, hanya
konvoi dan arak-arakan saja.
Dalam kaitan itu, partai politik tidak melakukan pendewasaan politik
tetapi melakukan pembodohan politik kepada masyarakat. Ketiga,
struktur dan infrastruktur politik yang dimiliki oleh sebagian besar
partai politik (baru) sangat tidak memadai bagi terealisasinya
fungsi-fungsi dari partai politik. Hal ini dimungkinkan karena
usianya yang masih relatif muda, dibutuhkan waktu yang panjang
untuk mematangkan dan menguatkan struktur dan infrastruktur
partai politik sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Keempat, sebagian partai politik masih cenderung memiliki
pemikiran politik yang kurang dewasa, terutama menempatkan
pemilu sebagai alat untuk memperoleh kekuasaan semata. Pemilu
hanya dilihat sebagai alat untuk mendapatkan jatah kursi di
legislatif. Fungsi lain dari pemilu diabaikan begitu saja. Akibatnya,
partai-partai politik terjebak pada pragmatisme dan cenderung
menghalalkan segala cara untuk memperoleh kekuasaan. Mal-
fungsi dari partai politik tersebut pada akhirnya akan mengurangi
kualitas dari penyelenggaraan pemilu, terutama berkaitan dengan
pendidikan dan pendewasaan politik masyarakat.

Jangan Percaya Janji Manis Calon Pejabat dalam Masa Politiknya. Percayalah Pada calon pejabat yang takut janji.

jangan percaya pada janji manis calon pejabat pada masa politik rekrutmen suara untuk menaikan popularitasnya. Hal ini slalu mewarnai detik-detik pemilihan untuk memenangkan suara dihati rakyat. Kekecewaan pada janji pejabat untuk mengangkat namanya dimata publik tidak heran berujung pada pembohongan publik.

janji politik dengan suara bergema akan ini akan itu bukanlah sebuah jaminan melainkan hanya sebuah hipnotis hati kita agar memeilih bukan karena hati nurani kita melainkan karena mulut manisnya. Nah buat sobat jangan gampang percaya pada janji manis yang diaung-aungkan. Diantara seribu janji tiada satu janji yang akan ditunaikan. Ini bukan bualan melainkan sydah menjadi budaya dan umumnya pejabat kita punya satu penyakit lupa atas apa yang dia ucapkan. Penyakit itu akan datang seusai apa yang diinginkan telah didapatkan.

Bagaimana Memilih Pejabat dengan cara pintar ?
Jadikan diri kita anti janji-janji pilitik 'seandainya saya terpilih nanti saya akan ini dan itu' dan mulailah memilih dengan hati nurani kita. Memilih bukan karena terpengaruh perkataan, karena uang, karena hal lain melainkan kita menimbang, mengenali dan memilih siapa yang kita pilih dengan hati.

Ciri Calon Pemimpin yang baik dan berorientasi pro rakyat dalam mendelegasikan diri dalam pemilihan ?
1. Turun langsung menemui rakyat
2. Bersikap sederhana tidak selayaknya orang besar dan bisa menyesuaikan diri ditiap elemen masyarakat.
3. Tidak bermulut besar dengan sgala janji manis dalam meraih empati masyarakat
4. Uang bukan prioritas dalam merebut suara dan menghindari 'money politik'
5. Bicara apa adanya dan takut janji dan hanya bicara akan berusaha bukan janji
6. Kontrak politik, tidak menjual sebuah kebijakan ditukar dengan suara pemilihan.
7. Kredibilitas dan jasa pada rakyat pastinya
Dan banyak hal lainnya yang bisa dilihat dari tindak tanduk, pola sikap dan cara bicara sesorang untuk menilai kredibilitas seseorang untuk mendapatkan kepercayaan dari kita sebagai penentu siapa yang pantas menjadi pemimpin.

janji dan uang tlah menjadi budaya yang menghiasi demokrasi dinegeri ini. Begitu banyak orng pintar dinegeri tapi pintar berkelip, bermain hukum, berpolitik curang dan pintar membuat hidup ini layaknya sebuah GAME... Bahkan kalangan politikus kita layaknya tikus-tikus bermain Volly 'politikus'. Yah itulah relaitas oper sana oper sini dan smesh dimana letak kelemahan hukum dinegeri ini. Demokrasi melahirkan kegilaan pada jabatan jika dilaihat satu untuk membangun dan ratusan untuk menhancurkan... Pembunuhan karakter antar elit politik membumi semata-mata untuk menghidupkan karakternya dan membunuh karakter lainnya... Perang karakter yang memamfaatkan kelemahan satu golongan menjadi kekuatan golongannya sudah lumrah dinegeri ini...
Marilah menjadi pemilih yang cerdas karena nasib pemimpin ada ditangan kita... Kita pintar pastinya kita memilih pemimpin yang pintar pula...

Zamannya Kampenye Delegasi Unggulan Neh

3 Wakil Balon Bupati pelalawan lagi asik kampanye neh untuk menuju kursi yang konon kursi utama dikabupaten pelalawan. Hmmm yg jadi pertanyaan siapa ya yang bakal maju pelihan ini. Berharap siapapun itu yang penting bisa membawa kabupaten pelalawan dalam pembaharuan yang lebih baik khususnya bagi dunia pendidikan kabupaten pelalawan. Konon kabarnya ne dunia pendidikan khusus pelosok desa yang nggak tersentuh ada solusi bijak untuk itu.

Nah buat sobat pilihlah calon bupati yang berorientasi pada pendidikan. Bukan membangun kekayaan dari sumber daya alam semata melainkan kekayaan Intelektual juga. Konon kekayaan intelektual ini yang bakal membawa kesejahteraan rakyat dan cuma inilah yang membantu kita dalam memperbaiki tingkat sosial. Sobat taukan orang pintar itu jauh dari kemiskinan dan tidak ada orang pintar yg terjerembab pada kemiskinan.

Kalo boleh berilusi neh bagaimana pemerintah menanamkan bibit bibit kaum intelektual yang nantinya untuk membangunan daerahnya minimal untuk dirinya sendiri. Terwujudnya generasi yang mandiri, berdikari dan tidak hanya terpaut pada pemerintahnya saja juga bergantung pada hasil alam saja. memang untuk kesejahteraan rakyat itu nggak bisa instan butuh proses dan awal proses itu membenahi generasi penerusnya agar lebih baik. untuk itulah pendidikan yang akan membawa perubahan itu dari generasi kegenerasi.

Harapan utamanya siapapun kelak yang maju memimpin pelalawan kedepan agar ada perbaikan pada dunia pendidikan baik sistem, anggaran dan sosialisasi betapa pentingnya pendidikan untuk masa depan. Untuk anak cucu kita dan untuk generasi penerus berikutnya agar memeiliki wawasan dan pengembangan diri untuk perubahan dasar minimal untuk indibidualismenya sendiri.

Jika kita lihat dari sisi demokrasi dalam penilihan raya tentunya pemerintah harus meninjau ulang prosedur promosi dalam meraih suara dari masyarakat. Penyakit demokrasi semacam unilah peran politik uang, kontrak politik, dan sgala cara akan dihalalkan demi meraih suara terbanyak. Money politik yang berkembang tidak bisa dihindari dan yang kaya akan berkuasa tidak bisa ditampikan. Kecuali ada solusi untuk menaggulangi sistem investasi kedudukan ini.

Ditenggarai anggaran pemilihan untuk promosi jabatan melebihi angka wajar jika dihitung pendapatan gaji sebagai seorang bupati dengan masa waktu 5 tahun. Dan jika dikalkulasikan untuk mengembalikan investasi promosi jabatan sebagai calon bupati hingga 500 jta dan tidak mungkin dkembalikan dalam jangka 5 tahun dari pendapatan seorang bupati. Justru timbul dibenak calon bupati untuk mengembalikan kerugian dari money politik dimasa promosi jabatannya. Diharapkan ada mekanisme untuk menutupi kelemahan dari demokrasi yang menyuburkan politik uang tersebut. Tentu ahlinya lebih tau dan menemukan sistem yang lebih tepat dan transparant karena hal ini bisa menyebabkan korupsi semakin membudaya dinegeri ini.

Ayo Memilih Pake Hati Bukan Pake Uang...

Mahasiswa Riau dicekam Ketakutan

Written By Unknown on Minggu, 06 Februari 2011 | 07.03

PEKANBARU, KOMPAS.com - Sejumlah
mahasiswa asal Riau yang saat ini berada di
Mesir mengaku ketakutan dan menginginkan
proses evakuasi berlangsung secepatnya.
Salah seorang mahasiswa Riau yang sedang
menuntut ilmu di Universitas Al Azhar, Ishal
Eltharudy, mengatakan bahwa dirinya dan
mahasiswa Indonesia lainnya saat ini dicekam ketakutan.
Kecurigaan tentara maupun polisi Mesir terhadap warga negara
asing sudah meningkat. Mahasiswa Indonesia di Mesir
mengalaminya, kata Ishal melalui sambungan telepon dari
Pekanbaru, Sabtu malam.
Ia mengeluhkan dengan sikap pemerintah yang terkesan lamban
dalam mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI). Terlebih lagi
masih terdapat sekitar 3.200 mahasiswa asal Indonesia di Mesir
yang belum dievakuasi. "Malah saya dengar kabar, evakuasi akan
dihentikan dan hanya ada untuk dua keberangkatan ke depan,"
katanya.
Selain dihantui ketakutan, pihaknya mengeluhkan stok makanan
yang sudah menipis. Menurutnya, pemerintah harus mengambil
tindakan tegas, jangan sampai ada WNI yang menjadi korban
baru dilakukan evakuasi total. "Paling tidak seperti yang dilakukan
Malaysia yang melakukan evakuasi terhadap mahasiswanya ke
Jeddah," katanya.
Ungkapan senada juga disampaikan Amal Fathullah yang
mengaku pihaknya memanfaatkan internet untuk meminta
proses evakuasi secepatnya. "Kami berharap dilakukan evakuasi
secepatnya. Apabila stok makanan sudah menipis," katanya
menambahkan.
Sementara itu di grup jejaring sosial facebook, pihak Kelompok
Studi Mahasiswa Riau (KSMR) Mesir memberikan informasi
tentang adanya bantuan stok makanan. Namun hingga saat ini,
mahasiswa mengaku kesulitan karena tidak adanya jaminan
keselamatan atas dirinya ketika menjemput makanan tersebut.
Selain itu, pihak Mahasiswa Indonesia di Mesir juga membentuk
grup di facebook untuk mendesak pemerintah Indonesia
melakukan evakuasi total terhadap seluruh WNI menyusul
semakin tidak kondusifnya keadaan.

Kirim Saran

Nama

Email

Telepon

Saran